HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI khususnya matra Angkatan Darat (TNI AD) untuk tetap loyal dan setia kepada Presiden. Termasuk juga tetap menjaga netralitas politik di Pemilu 2024 mendatang.
“Tegak lurus loyalitas kepada saya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dan saya kepada Panglima TNI dan panglima kepada Presiden Indonesia dan netralitas harus kita pegang teguh,” ujar KSAD Dudung di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (14/7) siang seperti dikutip Holopis.com.
Kedatangan Jenderal Dudung tersebut dalam rangka mengecek langsung terkait perkembangan relokasi Markas Komando (Mako) Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) IV-44-04 yang ada di Jalan Ahmad Yani, Gilingan, Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah.
Lanjut terkait netralitas, Jenderal Dudung tak menampik bahwa memang banyak purnawirawan TNI yang memberikan dukungan kepada salah satu calon Presiden dalam kontestasi politik elektoral 2024. Hanya saja, perwira tinggi TNI berpangkat bintang empat itu meminta agar para anggota TNI AD tidak terpengaruh memihak salah satu kandidat.
“Jangan terpengaruh dengan situasi politik walaupun itu mantan-mantan pejabat, jangan terpengaruh memihak salah satu,” ujarnya.
Sementara itu, banyaknya purnawirawan TNI AD yang memberikan dukungan pada kandidat presiden bukan berarti TNI AD berpolitik praktis, karena sudah purnawirawan, maka sikapnya bukan lagi mewakili institusi. Sementara para perwira dan prajurit TNI aktif masih terikat dengan UU TNI (UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia).
Dimana di dalam Pasal 39 UU TNI jelas dinyatakan bahwa anggota TNI dilarang terlibat di dalam politik praktis. Berikut adalah bunyi dari pasal tersebut ;
Pasal 39
Prajurit dilarang terlibat dalam :
1. kegiatan menjadi anggota partai politik;
2. kegiatan politik praktis;
3. kegiatan bisnis; dan
4. kegiatan untuk dipilih menjadi anggota legislatif dalam pemilihan umum dan jabatan politis lainnya.