HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komedian, Arie Kriting memberikan kritik pedas kepada manajemen Arema FC. Hal ini karena ada angka 135 di belakang jersey home mereka yang warna biru dengan aksara jawa.

Menurut Arie, yang jauh lebih penting bukan spirit, akan tetapi bagaimana memastikan hak-hak para korban baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka hingga cacat terpenuhi dengan baik dan merata.

“Ngapain membawa spirit dari 135 korban untuk pemain di lapangan. Yang utama itu membawa keadilan buat 135 korban yang sampai sekarang belum terlihat sama sekali,” kata Arie dalam tweetnya @Arie_Kriting seperti dikutip Holopis.com, Kamis (6/7).

Ia menilai bahwa penempatan angka 135 di dalam jersey tersebut tak lebih hanya gimmick bisnis dari manajemen klub sepak bola asal Malang itu.

“Tragedi kok dipakai buat bisnis. Isiiinnn,” tandasnya.

https://www.instagram.com/p/CuJNmnRhecw/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Sebelumnya, publik tengah dihebohkan dengan munculnya penampakan angka 135 dengan aksara jawa yang tercetak di dalam jersey milik Arema FC.

Hal ini pertama kali terlihat saat akun Instagran Arema FC memunculkan foto Charles Raphael de Almeida menghadap ke belakang. Di sana terlihat ada angka 135 dengan aksara jawa tercetak warna merah di punggung dekat leher.

Terkait dengan hal itu, General Manager bisnis Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi menyampaikan, memang ada tambahan tulisan 135 sebagai simbol jumlah korban Tragedi Kanjuruhan pada tanggal 1 Oktober 2022 lalu. Angka tersebut tercetak di jersey warna biru.

“Ada tulisan 135 menggunakan aksara Jawa tujuannya untuk mengenang korban Tragedi Kanjuruhan. Kami hanya beri di jersey biru karena waktu tragedi kami pakai jersey home,” kata Yusrinal dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

Ia pun menjelaskan, bahwa penambahan detail tulisan 135 ini untuk membawa spirit para korban ke dalam ruh pemain Singo Edan.

“Kami harus berjuang untuk para pendukung kami dan jersey ini cukup mewakili keinginan yang kuat untuk meraih hasil yang terbaik,” tandasnya.