HOLOPIS.COM, JAKARTA – Negara tetangga Indonesia, Singapura mencatat 476 kematian akibat bunuh diri sepanjang tahun 2022. Mirisnya, angka tersebut adalah yang paling tinggi dalam 20 tahun terakhir ini. Kenaikan sebesar 25,9 persen ini membuat khawatir pemerintahan Singapura.

The Samaritans of Singapore (SOS) mengatakan lebih banyak laki-laki yang bunuh diri dibandingkan perempuan pada tahun 2022.

“Secaga global, kematian bunuh diri laki-laki secara konsisten melebihi jumlah kematian bunuh diri perempuan. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada beberapa faktor potensial yang dapat menyebabkan angka yang lebih tinggi,” demikian disampaikan SOS, dikutip Holopis.com, Sabtu (1/7).

Berdasarkan SOS, dari 476 kematian akibat bunuh diri tahun lalu, sekitar 317 adalah laki-laki, sementara 159 sisanya adalah perempuan.

Sementara itu untuk usia, mayoritas yang melakukan bunuh diri di tahun itu adalah anak muda, dan lansia. Untuk usia lanjut seperti 70 dan 79 tahun, ada peningkatan sebesar 60 persen dibandingkan dengan tahun 2021.

Sementara itu bunuh diri adalah penyebab utama kematian remaja berusia 10 hingga 29 tahun selama empat tahun berturut-turut.

Seorang Konsultan Senior dan Direktur Medis di Connections MindHealth Dr Jared Ng, peningkatan angka bunuh diri di Singapura ini sangat memilukan. Ini juga menunjukkan adanya tekanan mental dari masyarakat, terutama bagi kalangan muda dan orang tua.

“Peningkatan ini menggambarkan tekanan mental yang tak terlihat yang merasuki masyarakat kita, terutama di kalangan kaum muda dan orang tua,” kata Jared.