HOLOPIS.COM, JAKARTA – Virgin Galactic telah menyelesaikan perjalanan ruang angkasa komersil pertamanya, dengan nama misi Galactic01 setelah berhasil meluncurkan pesawatnya bernama VSS Unity dari kapal induk VMS Eve dan berhasil mencapai ketinggian sekitar 52 mil.

Dikuip Holopis.com dari Endgadget, Jumat (30/6), pesawat tersebut kembali ke bumi hampir 15 menit kemudian di pangkalan perusahaan Spaceport America dekat Truth or Consequences, New Mexico, Amerika Serikat.

Dalam penerbangan ke luar angkasa tersebut, Virgin Galactic membawa klien pertamanya yakni pemerintah Italia. Tujuan mereka, yakni melakukan penelitian gaya berat mikro.

Adapun awak yang ikut dalam perjalanan tersebut, yakni Kolonel Angkatan Udara Italia Walter Villadei, letnan Angkatan Udara dan ahli bedah penerbangan Kolonel Angelo Landolfi, dan seorang anggota dewan penelitian yang bertindak sebagai insinyur penerbangan dan spesialis muatan Pantaleone Carlucci.

Sementara itu, pesawat luar angkasa VSS Unity dipiloti oleh pensiunan Letnan Kolonel Angkatan Udara AS Michael Masucci dan Nicola Pecile, dengan pelatih Virgin Galactic Colin Bennett juga ikut di dalamnya.

Sebelum penerbangan komersial, Virgin Galactic telah melakukan total lima penerbangan luar angkasa berawak, yang terakhir pada akhir Mei dengan empat karyawan di dalamnya. Namun, perusahaan telah mengalami banyak kesulitan untuk sampai ke titik itu.

Setelah beberapa tes sukses pesawat luar angkasa SpaceShipTwo di atas kapal induk WhiteKnightTwo pada 2013, VSS Enterprise milik Virgin Galactic justru malah mengalami bencana dengan jatuh pada 2014 menewaskan kopilot dan melukai pilot secara serius.

Kemudian Virgin Galactic kembali melakukan pengujian penerbangan dengan uji luncur VSS Unity pada 2016, dan kapal akhirnya berhasil mencapai luar angkasa di 2018.

Penerbangan luar angkasa berawak penuh pertama perusahaan terjadi pada 2021, ketika Unity mencapai ketinggian 53,4 mil dengan pendiri Richard Branson di dalamnya. Namun, layanan penerbangan komersialnya sempat tertunda beberapa kali karena berbagai alasan, terakhir karena masalah terkait kapal induk VMS Eve.

Selain Virgin Galactic, sebenarnya sudah ada perusahaan lain yang menawarkan penerbangan luar angkasa secara komersial salah satunya Blue Origin dari Amerika Serikat. Perusahaan yang dimiliki oleh pendiri Amazon.com, itu mulai menawarkan penerbangan ke luar angkasa komersial perdananya pada 2018.

Ada juga perusahaan besutan Elon Musk, yaitu SpaceX yang menawarkan pengalaman berbeda. Dengan roket Falcon 1 dan kapsul Crew Dragon-nya SpaceX membawa pelanggan ke orbit yang sebenarnya. SpaceX bahkan telah menerbangkan awak pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam misi 10 hari, dilaporkan dengan biaya 55 juta dolar AS.