Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama (Kemenag), Nur Shoib menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran massa aksi dari Front Persaudaraan Islam (FPI) yang menyampaikan aspirasinya dengan damai dan tertib.

“Kami ucapkan selamat datang, dan kami sudah menerima para tokoh dan kiai dan habaib dan berdialog dengan kami,” kata Shoib dalam keterangannya di atas mobil komando Aksi 266 di depan kantor Kementerian Agama, Sawah Besar, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Senin (26/6).

Terkait dengan materi tuntutan yang disampaikan oleh FPI, Kementerian Agama masih menunggu kesepakatan antara lintas Kementerian untuk menindaklanjutinya. Sebab, bola tentang persoalan hukum terkait Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu di bawah kepemimpinan Panji Gumilang.

“Pada prinsipnya diatur kesepakatan para pimpinan dan Kementerian Agama menunggu keputusan pemerintah dari Menko Polhukam,” ujarnya.

Lebih lanjut, Shoib juga menerangkan bahwa penanganan polemik Pondok Pesantren Al Zaytun tidak bisa ditindak rata. Sebab, ada dua persoalan yang berbeda di balik skandal tersebut.

“Di dalam Al Zaytun tidak hanya ada Pesantren, tapi juga madrasah dan institusi. Mohon bersabar, dan percayakan penanganan kepada pemerintah dan akan diputus seadil-adilnya,” seru Shoib.

Ia menyatakan bahwa semua tuntutan yang disampaikan oleh delegasi dari FPI telah diterima oleh Kementerian Agama. Dan nantinya, akan menjadi masukan kepada Menteri Agama dalam menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Tadi perwakilan bapak ibu sudah sampaikan, semua sepakat menyerahkan masalah Al-Zaytun kepada pemerintah dengan kewajiban kita yang tetap harus mengawal. Dan mudah-mudahan keputusan dari pemerintah sesuai dengan tuntunan yang bapak ibu sampaikan,” pungkasnya.

Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa FPI tengah melakukan aksi unjuk rasa untuk menyikapi polemik di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu. Mereka menuntut agar pesantren tersebut dibubarkan dan pengasuhnya, yakni Panji Gumilang diproses hukum dalam kasus penodaan terhadap agama.