HOLOPIS.COM, JAKARTA – Dosen dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengatakan arah pembangunan Indonesia sudah dikeluarkan dari jalur utamanya. Pelakunya adalah para pemangku kebijakan baik eksekutif maupun legislatif.
“Bahwa ada aktor-aktor utama yang menyimpangkan jalannya negara ini, siapa aktornya, ya para pemangku kebijakan,” kata Ubedilah Badrun dalam pidatonya di Aljazeerah Restaurant & Function Hall Polonia, Jakarta Timur seperti dikutip Holopis.com, Rabu (21/6).
Jika dalam konteks eksekutif, Ubedilah menyebut Presiden adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam perspektifnya ini.
“Misalnya, pertama adalah Presiden,” ujarnya.
Pelaku lainnya adalah orang-orang yang ada di Senayan. Bahkan kata Ubedilah, para Mahasiswa Indonesia saat ini sampai harus mengganti definisi dari DPR yang semula Dewan Perwakilan Rakyat.
“Kedua, DPR. Kita pakai data saja, bahwa anak muda kuta sudah mengganti definisi DPR bukan lagi Dewan Perwakilan Rakyat, tapi sudah menjadi Dewan Pengkhianat Rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, alasan mengapa definisi itu diubah oleh para Mahasiswa, karena mereka sudah memandang jika lembaga legislatif itu sudah banyak menoreh catatan buruk.
“Karena mereka secara empirik dan melakukan kajian secara scientific menyimpulkan, banyak sekali pengkhianatan parlemen terhadap rakyat. Apalagi kepentingan anak muda generasi Z yang sangat menentukan negeri ini,” terangnya.
Menurut Ubedilah, sangat wajar ketika para Mahasiswa saat ini marah terhadap DPR, sebab mereka akan menjadi generasi penerus perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sehingga para Mahasiswa tidak mau masa depan Indonesia dirusak oleh DPR dan pemerintahan saat ini.
“Mereka menilai rezim ini sudah merusak masa depan negeri ini,” pungkasnya.