HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko angkat bicara perihal aksi cap jempol darah yang digelar ratusan kader, relawan hingga simpatisan Partai Demokrat.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan aksi yang tidak ada unsur esensialnya, sehingga dia pun enggan untuk menanggapi hal tersebut.
“Apa yang perlu ditanggapi, enggak perlu lah itu enggak penting itu,” kata Moeldoko dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (18/6).
Sebagai informasi Sobat Holopis, bahwa aksi cap jempol darah itu merupakan dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Partai Demokrat.
Aksi tersebut berlangsung di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (16/6) lalu.
Adapun terkait dengan aksi itu, Moeldoko menilainya sebagai hal yang berlebihan. Pasalnya, Indonesia merupakan negara konstitusional, yang segala halnya sudah diatur konstitusi.
“Kita ini kan semuanya hidup di atas konstitusi. Ini kan ada konstitusi. Enggak usah macam-macam lah,” katanya.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI itu lantas menyindir para peserta aksi untuk melakukan aksi tersebut setiap hari. “Biar darahnya habis,” katanya.