HOLOPIS.COM, SUMUT – Viral di media sosial sebuah video yang menarasikan adanya surat panggilan pemeriksaan dari Polres Binjai kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Dalam video viral tersebut, terlihat seorang perempuan tengah menangis di sebuah pusara yang diketahui atas nama Bertah Sembiring.

Sembari memegang sebuah amplop panggilan berwarna coklat, perempuan yang didampingi kerabatnya itu menangis tak karuan ketika ayahnya masih mendapat surat panggilan pemeriksaan dari Polres Binjai.

Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Riswansyah pun mengklaim mereka tidak tahu bahwa orang yang mereka panggil tersebut ternyata sudah meninggal.

“Benar, kita lakukan pemanggilan terhadap saksi dengan pedoman Pasal 112 KUHAPidana. Untuk saksi yang sudah meninggal, sampai saat ini penyidik belum mendapatkan surat kematian almarhum dari pihak keluarga,” kata Riswansyah dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (11/6).

Riswansyah pun mengaku turut berbelasungkawa atas kabar duka tersebut tanpa kemudian meminta maaf atas kejadian itu.

Sementara itu, kuasa Hukum Bertah Sembiring, Hendra Manatar Sihaloho mengungkapkan bahwa kliennya adalah salah satu petani dari Kelompok Petani Mekar Jaya Binjai yang ladangnya dirusak sejumlah orang.

Almarhum diketahui telah membuat laporan kepolisian atas peristiwa pengrusakan tersebut sejak Januari 2023 lalu.

Diduga akibat laporan tersebut, pada bulan Maret 2023 pelapor didatangi oleh sejumlah orang bersenjata bahkan sampai merusak da membakar sepeda motor miliknya.

“Jadi, almarhum karena dikejar-kejar, sakit jantung lah kita bilang, karena sudah panik. Jadi meninggallah almarhum di ladang itu,” kata Hendra.