HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor bauksit efektif berlaku setelah Sabtu, 10 Juni 2023, atau tepatnya Minggu, 11 Juni 2023. Hal itu dipastikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.
Dia mengatakan bahwa pemberlakuan itu sesuai dengan pengumuman yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir tahun 2022 lalu.
“Bauksit kan memang udah dilarang,” kata Arifin yang dikutip Holopis.com, Jumat (9/6).
Arifin menegaskan, bahwa larangan ekspor bauksit sejalan dengan komitmen pemerintah yang mendorong hilirisasi industri di sektor pertambangan, guna meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan yang dimiliki Indonesia.
Namun, Arifin mengatakan, bahwa pemerintah masih memberikan kelonggaran untuk ekspor tembaga. Relaksasi ini menimbang progres smelter dan investasi yang saat ini masih dalam proses.
Meski demikian, Arifin menegaskan, bahwa pemerintah menargetkan smelter untuk tembaga rampung pada pertengahan tahun depan.
“Tembaga dengan melihat progres fisik dan dana yang sudah dikeluarkan, masih diberikan kesempatan, tapi dia harus menyelesaikannya pertengahan tahun depan 100%,” jelasnya.
Pun dengan dasar hukum yang menjadi landasan kebijakan larangan ekspor bauksit tersebut dalam bentuk Peraturan Menteri (Permen) ESDM, lanjut Arifin, sudah siap untuk diberlakukan.
“Sudah ada, sudah keluar,” katanya.
Sebagaimana diketahui, kebijakan larangan ekspor bauksit sebenarnya sudah diumumkan pada akhir tahun 2022 lalu. Kala itu, pengumuman terkait larangan ekspor tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi kala itu menerangkan, bahwa pemerintah mendorong industri hilirisasi bauksit di dalam negeri. Oleh karena itu, ekspor bauksit akan disetop pada Juni 2023.
“Mulai Juni 2023, pemerintah akan memberlakukan larangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri,” kata Jokowi, Rabu (21/12/2022) lalu.