HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sebuah aksi bulliying kembali terjadi pada anak-anak. Kali ini para pelaku merupakan pelajar SMP dan SD. Hal ini disebutkan oleh akun Instagram @kitasemuaadalahpenolong.

“Para pelaku perundungan masih duduk di kelas SMP dan ada juga yang masih SD. Mau jadi apa negara kita kalau penerusnya seperti ini,” tulis akun Instagram tersebut seperti dikutip Holopis.com, Jumat (9/6).

Aksi perundungan atau bullying tersebut berlokasi di kawasan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.

Situasi perundungan di dalam berita ini tidak untuk ditiru atau dilakukan untuk kepentingan apapun. Sebab, ada konsekuensi hukum yang bisa menjerat para pelaku.

Para Pelaku Bergantian Menganiaya

Di dalam video yang dilihat redaksi Holopis.com, tampak dua orang pelajar sedang dihajar oleh pelajar lainnya yang merupakan satu kawanan. Namun, satu orang dari korban terlihat duduk sambil memproteksi wajah dan kepalanya karena serangan yang ia terima kerap sekali menyasar bagian kepala.

Beberapa kalimat umpatan dengan bahasa sunda pun terdengar dari para pembully itu. Mereka tampak masih anak-anak dan remaja tanggung.

Setidaknya, ada 6 (enam) pelajar yang tega melancarkan pukulan dan tendangan ke korban yang duduk tersebut. Korban masih terus dipukul walaupun sudah menyampaikan permohonan maaf.

Kemudian, korban yang satunya sempat ditendang oleh remaja berkaos putih dan mempersilakan untuk mengundang bala bantuan, namun korban tidak beranjak dan malah ikut dipukuli. Beberapa kali serangan mengenai dada dan perut.

Selain melakukan penganiayaan dan bullying, beberapa pelajar tampak mengisap rokok saat melakukan tindakan kriminal mereka.

Pun demikian, belum jelas apa yang melatarbelakangi aksi perundungan dan penganiayaan itu. Namun kabarnya, pihak Polsek Cicendo sudah mengupayakan mediasi dengan jalur kekeluargaan.

Pelaku Tak Jera

Masih disampaikan oleh akun Instagram @kitasemuaadalahpenolong, kabarnya para pelaku tidak jera usai dilakukan mediasi. Bahkan ada yang mengancam untuk membunuh korban dengan obeng di sekolah.

Untuk itu, akun tersebut berharap agar para pelaku mendapatkan sanksi tegas khususnya di lingkungan sekolah mereka masing-masing.

“Mohon atensi Bapak @polrestabesbandung @budisartono96, semoga mereka bersekolah juga memberikan sanksi sehingga para pelaku tidak lagi melakukan perundungan,” tulisnya.