Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizBawang Putih hingga Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi Mei 2023

Bawang Putih hingga Rokok Jadi Biang Kerok Inflasi Mei 2023

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Mei 2023 secara bulanan sebesar 0,09 persen month-to-month (mtm).

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, bahwa tingkat inflasi disumbang oleh kenaikan harga sejumlah komoditas, khususnya bawang putih.

Dia mengatakan, tingginya harga bawang putih disebabkan oleh kurangnya pasokan di pasaran di saat permintaan masyarakat meningkat.

“Bawang putih yang kebanyakan dari impor ini ditenggarai karena impor bawang putih belum masuk ke Indonesia secara utuh sehingga pasokan bawang putih di pasar tradisional masih sangat terbatas, harga menjadi lebih mahal,” kata Pudji dalam konferensi pers virtual yang dikutip Holopis.com, Senin (5/6).

Selain bawang putih, sejumlah komoditas lain seperti bawang merah juga menjadi penyumbang inflasi bulan Mei 2023, dengan andil sebesar 0,03 persen. Kemudian daging ayam ras memiliki andil 0,03 persen.

Tak cuma itu, ikan segar, telur ayam ras, hingga rokok kretek filter juga menjadi penyumbang inflasi, dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.

Meski begitu, inflasi yang terjadi pada kelompok tersebut teredam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki, serta transportasi.

Lebih lanjut, BPS juga memaparkan inflasi pada Mei 2023 secara bulan ke bulan lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,33 persen dan lebih rendah dari inflasi di bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 0,40 persen.

Sedangkan secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi Indonesia per Mei 2023 tercatat sebesar 4 persen, dan secara tahun kalender atau year-to-date (ytd) tingkat inflasinya sebesar 1,1 persen.

Pudji menjelaskan komponen inti secara tahunan memberikan andil yang paling besar, yakni 1,73 persen. Komponen inti ini tercatat memiliki inflasi tahunan sebesar 2,66 persen. Namun angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 2,83 persen.

Adapun komoditas dari komponen inti yang dominan memberikan andil inflasi adalah tarif kontrak rumah, sewa rumah, biaya perguruan tinggi, emas perhiasan dan upah asisten rumah tinggi.

Tekanan inflasi juga didorong oleh komponen harga yang diatur pemerintah yang mengalami inflasi sebesar 9,52 persen, lebih rendah dibandingkan April 2023 sebesar 10,32 persen. Komponen ini sebesar 1,70 persen.

Sementara komoditas yang dominan terhadap komponen ini adalah bensin, rokok, bahan rumah tangga, tarif angkutan kota, rokok putih dan rokok kretek.

“Komponen harga bergejolak pun mengalami inflasi sebesar 0,49 persen, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,29 persen,” ujar Pudji.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Tambah Sajian Kuliner, PT JMRB Resmi Hadirkan Gerai Eats and Co di Travoy Hub

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Sebagai bentuk mendongkrak kebutuhan pengunjung dari...

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.