HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rambut rontok sebanyak 50-100 helai per hari, sebenarnya merupakan kondisi yang normal. Namun, bila anda mengalami kerontokan rambut lebih dari 100 helai atau segenggam rambut per harinya, hal ini bisa saja menjadi tanda rambut rontok parah atau dalam bahasa medis disebut telogen effluvium.
Dalam banyak kasus, rambut rontok parah memang tidak mempengaruhi kesehatan fisik namun dapat memberikan dampak besar pada anda, secara psikologis. Tak heran, rambut rontok bahkan dapat menyebabkan stres, anxiety, dan depresi, serta mengganggu kualitas hidup penderitanya.
Oleh karena itu, segera ketahui penyebab rambut rontok parah agar dapat dicegah sedini mungkin. Simak penjelasan berikut untuk penjelasan lebih lanjut, seperti yang telah dirangkumkan Holopis.com dari situs resmi Alodokter, Sabtu (3/6).
1. Stres
Umumnya, tubuh yang mengalami stres fisik maupun psikologi dapat menjadi faktor pemicu atau penyebab rambut rontok. Contoh dari stres fisik sendiri yaitu, menjalani operasi, menderita penyakit kronis, ataupun perdarahan yang dapat menyebabkan rambut rontok parah. Selain itu, stres secara psikologis juga bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kerontokan rambut parah.
2. Perubahan Hormon
Perlu diketahui, perubahan hormon pada seseorang secara tiba-tiba dapat menjadi faktor penyebab rambut rontok parah. Hal ini karena, folikel rambut memasuki fase telogen atau istirahat yang lebih lama dari seharusnya. Sehingga, kondisi inilah yang memicu rambut rontok terjadi pada ibu hamil, namun rambut akan kembali tumbuh dalam kurun waktu 6 bulan hingga 1 tahun setelah melahirkan.
3. Obat-obatan Tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kerontokan parah pada rambut. Umumnya, kondisi ini tidak langsung terlihat karena biasanya rambut baru rontok setelah mengkonsumsi obat setelah 12 minggu. Adapun beberapa obat yang dapat menjadi penyebab kerontokan rambut parah yaitu, pil kontrasepsi, retinoid, beta-blockers, ACE inhibition, dan antidepresan.
4. Diet Ketat
Ketika anda melakukan diet ketat, hal ini dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi, sehingga dapat menyebabkan rambut mengalami kerontokan berlebih. Penelitian menunjukkan bahwa, kekurangan nutrisi atau vitamin dapat menyebabkan kerontokan parah pada rambut. Adapun beberapa nutrisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah zat besi, vitamin B6, serta B12. Itu sebabnya, bila anda ingin menurunkan berat badan dengan menjaga pola atau asupan makan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter gizi. Sehingga, dokter dapat merekomendasikan program penurunan berat badan yang sehat serta sesuai dengan kondisi tubuh anda. Program diet yang tepat, dapat membantu anda terhindar dari rambut rontok parah.
5. Gejala dari Kondisi Medis Tertentu
Rambut rontok parah juga dapat menjadi gejala dari kondisi medis tertentu, seperti alopecia areata, penyakit tiroid, dermatitis kontak, diabetes, dan lupus. Selain itu, rambut rontok berlebih juga dapat terjadi setelah menjalani operasi atau vaksinasi. Hal-hal inilah yang bisa membuat folikel rambut dalam keadaan istirahat, lantaran diserang diserang kekebalan tubuh. Akibatnya, rambut akan mengalami kerontokan sementara dalam selama beberapa waktu.
Tak hanya beberapa faktor di atas, salah satu penyebab rambut rontok parah lainnya yaitu faktor keturunan. Memiliki keluarga yang mengalami rambut rontok, pertambahan usia, serta penurunan berat badan secara signifikan juga dapat menjadi faktor penyebab rambut rontok parah.
Untuk mencegah terjadinya rambut rontok parah, langkah pertama yang perlu anda lakukan yaitu batasi penataan rambut menggunakan alat bersuhu panas atau zat kimia seperti catok, mengeriting, ataupun mengecat rambut. Pilihlah produk perawatan rambut yang tepat, serta sesuai dengan jenis dan permasalahan rambut yang anda alami.
Perlu diingat, selalu gunakan sisir bergigi jarang dan tidak menyisir rambut dalam keadaan basah, dan bila anda merokok hindarilah hal tersebut. Penting untuk selalu mengelola stres dengan bijak, dan cukupi waktu tidur anda agar terhindar dari rambut rontok parah.