HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno mengklaim, bahwa hubungannya dengan Anies Baswedan saat ini sudah berbeda ketika hubungannya di waktu Pilgub DKI.
Dengan pemikiran Anies Baswedan yang bermimpi untuk melakukan perubahan melalui pencapresannya, Sandiaga justru mengaku tidak setuju dengan gagasan seperti itu.
“Ini murni urusan kebangsaan dan mengenai visi, kebangsaan, dan pemikiran, gagasan. Gagasan saya adalah mempercepat pembangunan dan bukan perubahan, itu jelas dan saya garisbawahi dan sudah saya sampaikan,” kata Sandiaga dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (1/6).
Sandiaga pun berdalih, bahwa pemikiran tersebut sebenarnya sudah disampaikan kepada para pimpinan parpol, khususnya bagi para pengusung Anies Baswedan di Pilpres mendatang.
“Jadi jika itu diterima dalam bentuk sebuah pemikiran, formulasi, visi dan misi ke depan, menurut saya nggak ada yang rumit. Itu tinggal diputuskan oleh pimpinan partai politik,” tukasnya.
Sandiaga menegaskan yang dirinya usung ialah percepatan pembangunan demi mengejar bonus demografi.
“Kalau kita mengubah arah pembangunan bangsa ini, kita hanya punya waktu 15 tahun untuk bonus demografi kita terkonversi peningkatan capaian pembangunan dan ekonomi untuk mencapai negara maju,” tuturnya.
Sandiaga mengkhawatirkan Indonesia kehilangan waktu untuk bonus demografi jika arah pembangunan diubah lagi.
“Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis sehingga tidak ada potensi tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045,” tutupnya.