HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana menerbitkan kembali Surat Berharga Negara (SBN) ritel di tahun 2023 ini.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu, Deni Ridwan mengatakan, SBN ritel yang akan diterbitkan di tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya, mengingat SBN ritel menjadi salah satu instrumen yang banyak diminati masyarakat Indonesia.
Adapun di tahun ini, akan ada 8 SBN ritel yang akan diterbitkan pemerintah dengan besaran total hingga Rp150 triliun. Besaran tersebut naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp107 triliun.
“Tahun ini Ibu Menkeu memberikan kesempatan investor ritel untuk berinvestasi lebih banyak angkanya Rp130 sampai Rp 150 triliun,” kata Deni dalam sebuah diskusi di Jakarta yang dikutip Holopis.com, Kamis (25/5).
Sebagaimana dikutip dari unggahan Instagram resmi @djpprkemenkeu, ada 8 seri SBN Ritel yang diterbitkan tahun ini. Rinciannya, pertama Savings Bond Ritel (SBR) yang terdiri dari seri SBR012-T2 dan SBR012-T4. SBN ini telah ditawarkan pada 19 Januari – 9 Februari 2023 lalu.
Kemudian kedua yakni Sukuk Ritel (SR) atau SR018, yang ditawarkan pada 3 sampai 29 Maret 2023. Ketiga, Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 telah ditawarkan pada 12 Mei 2023 lalu, dan akan berakhir pada 31 Mei 2023 mendatang.
Keempat CWLS Ritel seri SWR004 yang akan ditawarkan pada 5-22 Juni 2023. Kelima Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 akan ditawarkan pada 26 Juni-20 Juli 2023. Kemudian, Sukuk Ritel (SR) seri SR019 akan diterbitkan pada 18 Agustus-13 September 2023.
Ketujuh, Obligasi Negara Ritel (ORI) (ORI024) ditawarkan 9 Oktober-2 November 2023, dan terakhir kedelapan Sukuk Tabungan (ST) seri ST011 akan ditawarkan mulai 3 sampai 29 November 2023.