HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan keberadaan buzzer yang kian marak di media sosial.
Mahfud MD pun menyatakan, keberpihakan buzzer tergantung siapa yang membiayai. Bahkan, tidak menutup kemungkinan menurutnya, pemerintah menggunakan jasa mereka.
“Sekarang urusannya duit, siapa yang bayar. Sehingga tidak bisa dikatakan kalau Saudara mengatakan buzzer selalu kelompok pendukung pemerintah,” kata Mahfud dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (24/5).
“Mungkin saja, saya tidak tahu. Dan saya sungguh tidak tahu apa ada itu buzzer yang dibayar oleh pemerintah, mungkin saja ada,” sambungnya.
Meski begitu, mantan hakim konstitusi itu menegaskan, tidak selamanya buzzer itu kelompok propemerintah.
“Siapa yang bela pemerintah lalu ini dibilang buzzer bayaran. Tapi sebenarnya buzzer bayaran itu banyak juga yang antipemerintah, yang diorganisasikan. Dan itu liar juga,” klaimnya.
Mahfud mengatakan siapa saja yang membela pemerintah akan disebut sebagai buzzer bayaran. Padahal banyak juga buzzer yang antipemerintah, dan bicara tanpa fakta.
“Bicara tanpa fakta juga. Kadang kala bikin berita-berita yang tidak benar. Sengaja membelokkan,” tutupnya.