Jaga Jurnalisme Jernih, Pemerintah Siap Luncurkan Publisher Right

Bahkan kata Mahfud, dirinya pun merasakan bagaimana disinformasi itu menyasar kepada siapa pun termasuk dirinya. Tentu kata dia, hal ini cukup meresahkan dan menjadi salah satu ancaman tersendiri dalam jalannya proses demokrasi di Pemilu nanti.

“Baru kemarin saya memberikan keterangan pers sebagai Plt Kominfo, besok saya akan melantik pejabat-pejabat baru atas Keppres yang telah terbit dan diusulkan oleh Johnny plate. Tapi judul media yang terkenal, Mahfud membabat seluruh pejabat eselon I, gimana membabat, SK-nya ada, dan yang usul pak Plate juga,” papar Mahfud.

Menurut dia, apa yang diberitakan di media massa tersebut cenderung memprovokasi dirinya dengan masyarakat. Padahal, narasi tersebut sama sekali tidak benar dan menyesatkan.

“Saya datang justru melaksanakan orang-orang itu untuk dilantik, nggak mengganti orang, nggak membabat. Itu kan sebenarnya memprovokasi orang seakan-akan saya mengobrak-abrik,” tambahnya.

Selain kisah tentang dirinya yang digosipkan membabat pejabat di Kemenkominfo, Mahfud MD juga sempat mendapatkan serangan disinformasi tentang LGBT dan KUHP.

“Beberapa waktu lalu saya ceramah di Cisarua, saya bilang begini ; KUHP yang baru itu tidak memuat larangan terhadap LGBT. Kenapa tidak memuat, karena menurut pembentuk UU, LGBT itu kodrat, tidak boleh dihukum dan dilarang, yang dilarang itu perilakunya yang ditunjukkan secara melanggar hukum,” cerita Mahfud MD.

“Lalu judul berita ; Mahfud MD : LBGT tidak bisa dilarang karena kodrat pemberian tuhan. Mana saya bilang begitu, yang bilang begitu itu DPR, saya menjelaskan kenapa tidak bisa masuk, karena DPR begitu bilangnya,” sambungnya.

Ia juga menyayangkan bahwa banyak media yang hanya mengandalkan clickbait untuk mendatangkan pembaca yang berimplikasi biasanya kepada orientasi uang semata. Sehingga menurut Mahfud, pola seperti itu harus dihentikan agar ruang literasi digital masyarakat Indonesia tidak rusak.

“Yang begini ini mendominasi sekarang di kehidupan kita,” ucap Mahfud.

Sehingga selain seminar, pembentukan regulasi juga sangat penting agar masyarakat bisa mengakses informasi dengan benar dan jujur. Tidak sekadar hasil framing dan olahan berita yang bersifat disinformasi.

“Sekarang mana mau baca lengkap, baru baca judul saja sudah memaki, padahal dia judul berita itu banyak yang clickbait. Kadang kala media sekarang buat clickbait antara isi dan judulnya beda, ini sudah tidak sehat dan mungkin akan mengganggu jalannya pemilu kita,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral