HOLOPIS.COM, JEPANG – Presiden Jokowi berbicara tegas meminta kesetaraan, kolaborasi, dan inklusivitas dalam kerja sama global.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Sesi Kerja Mitra G7 di Hiroshima, Jepang. Dimana dalam sesi tersebut, Jokowi juga mempertanyakan tujuan kerja bersama antara negara G7.
“Yang jadi pertanyaan, apakah equality, inclusiveness, dan understanding sudah jadi spirit bersama yang kita kembangkan? Kita harus berani berkata jujur, banyak hal harus kita perbaiki,” kata Jokowi dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (21/5).
Belajar pada pandemi Covid-19, Jokowi kemudian menyerukan penghentian kebijakan monopoli yang sangat merugikan negara berkembang.
“Kebijakan diskriminatif terhadap komoditas negara berkembang juga harus dihentikan. Right to development setiap negara harus dihormati,” tegasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan, saat ini sudah bukan zamannya lagi negara-negara global south hanya diberi ruang sebagai pengekspor komoditas bahan mentah karena dunia sudah tidak berada pada masa kolonialisme.
“Apakah adil negara kaya SDA seperti Indonesia dihalangi menikmati nilai tambah SDA-nya? Dihalangi mengolah SDA-nya di dalam negeri?” tandasnya.
Saat ini pun diungkapkan Jokowi, lebih dari 270 juta penduduk Indonesia yang menjadi jangkar perdamaian, demokrasi, dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik harus sejahtera. Karena itu, Indonesia tidak menutup diri, melainkan bekerja keras untuk meningkatkan kerja sama dalam bentuk lain yang lebih setara dan dengan hasil win-win bagi semua.
“Saya berharap negara G7 dapat jadi mitra dalam hilirisasi industri ini dan sudah saatnya membentuk semacam OPEC untuk produk lain seperti nikel dan sawit,” pintanya.
Jokowi kemudian mengajak untuk kolaborasi dan menyoroti peran besar G7 dalam hal tersebut. Menurutnya, yang dunia butuhkan saat ini bukanlah polarisasi.
“Saya ingin tegaskan yang dunia butuhkan saat ini bukan polarisasi yang memecah belah, tapi justru kolaborasi yang mempersatukan dan negara G7 punya peran besar dalam ciptakan kolaborasi yang konkret dan setara,” pungkasnya.