HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menparekraf (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) Sandiaga Uno, buka suara terkait adanya penolakan konser Coldplay di Indonesia dari PA 212.

Sandiaga menegaskan penolakan boleh saja dilakukan, tapi harus disampaikan pada koridornya. Apalagi, Indonesia sebagai negara demokrasi.

“Yah tentunya ini negara demokrasi, yang nolak silakan saja, ada kanalnya. Kami tugasnya mempersiapkan kalau ada yang mau menyampaikan,” katanya dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Sabtu (20/5).

“Saya juga hadir di sini untuk mendengarkan langsung, jika ada yang keberatan dan mekanismenya disampaikan sesuai dengan koridornya,” sambungnya.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan acara konser bertaraf internasional bisa membuka peluang ekonomi. Seperti peluang usaha dan lapangan pekerjaan baru.

“Ya Alhamdulillah event-event berkelas internasional terus kita ingin hadirkan di Indonesia ini bisa berdampak positif terhadap ekonomi, terbukanya peluang usaha dan kita targetkan 4,4 juta lapangan kerja baru berkualitas di 2024,” jelasnya.

Sebelumnya, PA 212 menyatakan penolakan konser Coldplay di Indonesia. Alasannya, karena grup band tersebut dianggap mendukung LGBT dan Atheisme.

Mereka pun mengancam, akan melakukan aksi besar untuk menolak konser yang akan berlangsung pada 15 November 2023.