HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyampaikan, bahwa rakyat Indonesia jangan sampai memilih pemimpin di Pilpres 2024. Sebab, nasib Indonesia akan sangat tergantung pada siapa sosok pemimpin nasional pasca masa baktinya nanti habis di tahun 2024 mendatang.

“Negara ini adalah negara besar, bangsa ini adalah bangsa besar. Penduduk kita sudah 280 juta kurang lebih. Ini negara besar, ini bangsa besar,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di puncak Musra Indonesia yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat seperti dikutip Holopis.com, Minggu (14/5).

Bagi Presiden, sosok pemimpin masa depan adalah mereka yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik bagaimana mengelola bangsa dan negara ini agar lebih baik. Bagaimana sosok pemimpin tersebut mampu menjawab semua kebutuhan rakyat serta dekat dengan rakyatnya.

“Dan rakyat kita rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat, butuh pemimpin yang bener, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, yang mau bekerja keras untuk rakyat, itu yang dibutuhkan. Dan pemberani, yang berani demi rakyat,” tegasnya.

Sosok Presiden juga harus paham apa yang menjadi potensi baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada di Indonesia, lalu mengelolanya dengan baik untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Rakyat butuh pemimpin yang paham dan ngerti bagaimana memajukan negara ini. Karena pemimpin itu harus paham dan tahu potensi dan kekuatan negara ini, kekuatan bangsa ini apa, dia harus ngerti, dia harus tahu,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Jokowi mengatakan bahwa Musra Indonesia adalah forum yang dijadikan ajang untuk mencari sosok pemimpin masa depan yang benar-benar menjadi usulan rakyat, bukan usulan elit politik.

“Dan saya tahu saudara-saudara ingin mencari ingin menemukan capres dan cawapres yang bener dan tepat. Karena yang kita dengarkan adalah suara rakyat, suara akar rumput, bukan suara elit,” pungkasnya.