HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof Mohammad Mahfud MD memandang bahwa salah satu indikator negara memiliki bangsa yang beradab ketika kaum buruhnya terpelihara dengan baik oleh negara.
“Peradaban suatu bangsa akan dapat dilihat dari bagaimana negara menjamin hak asasi dan kesejahteraan kaum buruhnya,” kata Mahfud MD dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (1/5).
Ia memandang bahwa kekuatan besar negara khususnya Indonesia adalah bagaimana rasa nasionalisme para kaum buruhnya tumbuh subur. Dan untuk memastikan nasionalisme itu terpatri dengan baik, maka negara harus memastikan mereka terpelihara dengan sebaik-baiknya.
“Kekuatan suatu negara akan tangguh jika di dalam kaum buruhnya terpelihara dan berkobar nasionalisme. Majulah maju kaum buruh dan pekerja Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mahfud yang juga mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menyampaikan, bahwa peristiwa Hari Buruh atau May Day berasal dari sebuah kejadian yang pernah berlangsung di kawasan Chicago, Amerika Serikat.
“Hari Buruh Internasional atau May Day, berasal dari peristiwa yang terjadi di Chicago, Amerika Serikat pada (tahun) 1886, ketika ribuan pekerja menggelar aksi mogok kerja untuk memperjuangkan hak mereka, termasuk hak untuk bekerja delapan jam sehari,” papar Mahfud.
Dari peristiwa itu akhirnya menjadi sebuah inspirasi yang besar bagi pergerakan kaum buruh di seluruh Indonesia, termasuk di Indonesia.
“Aksi ini berujung tragedi yang dikenal sebagai Peristiwa Haymarket, namun perjuangan para pekerja tersebut menginspirasi gerakan buruh di seluruh dunia dan akhirnya membuahkan hasil dalam bentuk hak-hak pekerja yang lebih baik,” pungkasnya.