Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut menyampaikan bahwa bulan suci Ramadan adalah bulan yang dianugerahkan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi umat manusia, khususnya umat Islam.

Pelajaran tersebut kata pria yang karib disapa Gus Yaqut tersebut adalah soal rasa rendah hati atau tawadhu.

“Ramadan telah mengajarkan kepada kita akan kekuasaan Allah. Pelajaran yang sudah seharusnya menumbuhkan sikap tawadhu,” kata Gus Yaqut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (23/4).

Rasa rendah hati tersebut akan membuat manusia semakin asih dan asuh, serta tidak mudah meremehkan sesamanya.

“Yaitu, senantiasa merendahkan diri kepada Allah dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama,” ujarnya.

Gus Yaqut menyebut, rasa rendah hati akan berdampak sangat positif bagi manusia di dalam menjalin hubungan persaudaraan antar sesama makhluk ciptaan Tuhan, yakni bagaimana antar sesama manusia bisa saling mencintai dan menghargai.

“Orang rendah hati, tulus dalam menjalin persaudaraan dan mencintai, menjunjung tinggi kebenaran, serta bersedia membantu orang lain,” tuturnya.

Yang cukup penting dari rasa tawadhu tersebut adalah mudah meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat.

“Persaudaraan, kepedulian, dan kemauan untuk saling memaafkan adalah keutamaan,” tandasnya.

Tawadhu kata Gus Yaqut adalah salah satu sifat Rasulullah SAW. Bahkan ia menyampaikan ada sebuah hadist tentang bagaimana gambaran tawadhu seorang Nabi Muhammad SAW.

“Diriwayatkan dari ‘Uqbah bin Amir, suatu hari aku bertemu Rasulullah SAW. Aku lalu menghampiri dan memegang tangannya. Rasulullah juga melakukan hal sama, menghampiri dan memegang tanganku. Saat itu, Rasulullah berpesan, ‘Uqbah, apakah kamu ingin aku beritahu akhlak yang lebih utama bagi penghuni dunia dan penghuni akhirat?. ‘Tentu saja, wahai Nabi,’ jawab Uqbah,” ucap Gus Yaqut.

“Nabi mengatakan: ‘Jalin kembali hubungan persaudaraan yang putus, santuni orang yang menolak memberimu, dan maafkan mereka yang menganiayamu. Ingatlah, siapa saja yang ingin dipanjangkan umurnya dan dianugerahi banyak rezeki, maka hendaklah sambung silaturahmi’,” sambungnya.