HOLOPIS.COM, JAKARTA – Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono kembali membantah pernyataan sejumlah pihak mengenai 6 prajurit yang tewas ditembak oleh KKB penyandera pilot Susi Air.

Yudo Margono pun menegaskan, sampai dengan saat ini korban meninggal akibat kontak tembak dengan KKB tersebut adalah prajurit yang bernama Pratu Miftahul Arifin.

“Pasukan kita cuma 1 meninggal,” kata Yudo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (18/4).

Jenazah Pratu Arifin pun sampai saat ini diakui Yudo terbilang sulit karena alasan cuaca di lokasi yang belum memungkinkan untuk dilakukan evakuasi.

“Pada saat ini konsentrasi pada jenazah yang meninggal 1 orang yang terjatuh ke jurang. Hari ini kita upayakan untuk dievakuasi namun sampai saat ini evakuasi belum berhasil karena faktor cuaca,” klaimnya.

Yudo kemudian menjelaskan, dari total 36 prajurit yang menjadi korban penyerangan KKB, satu prajurit gugur dan 4 orang hilang, ada 4 di antaranya terluka dan 27 lainnya dalam kondisi sehat.

“Ada 4 orang yang terkena tembak dan semua sudah berhasil dievakuasi semuanya dan alhamdulillah mereka selamat semua dan yang masih belum terkonfirmasi sampai saat ini masih ada 4 personel,” terangnya.

Yudo pun berharap tidak ada lagi pihak yang menyampaikan informasi sepihak yang justru membuat simpang siur dan membuat proses evakuasi menjadi semakin sulit.

“Jadi itu informasi yang perlu kita sampaikan dari informasi simpang siur. Jadi sudah jelas. Saya pun tidak mau kemarin press release ke media sebelum mendapat informasi secara langsung atau tidak mendengar langsung dari pasukan di lapangan,” tegasnya.

Untuk diketahui, KKB menyerang tim TNI pencari pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens di wilayah Mugi-Mam, Nduga pada Sabtu (15/4) sekitar pukul 16.30 WITA.