Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa upaya pembangunan GKI Yasmin tersebut terjadi pada tahun 2001. Dimana Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristen Indonesia Jawa Barat membeli tanah dari PT Inti Innavaco.
Kemudian setahun kemudian, pihak GKI pun mengumpulkan tanda tangan dukungan dari warga, setidaknya tahun 2002-2006, sudah ada 445 tanda tangan warga yang menyatakan mendukung pembangunan gereja tersebut. Inilah modal bagi pemerintah Kota yakni Bima Arya mau mengeluarkan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) GKI Taman Yasmin melalui SK Nomor 645.8-372.
Gereja ini sebenarnya bernama GKI Pengadilan Pos Bogor Barat. Karena lokasi bangunannya ada di kawasan Perumahan Taman Yasmin, maka gereja tersebut lebih dikenal dengan sebutan GKI Yasmin.
Sejak diterbitkannya SK tentang IMB GKI Yasmin tahun 2006 lalu, konflik mulai bermunculan. Berawal dari penolakan 30 warga yang notabene bukan tetangga kanan kiri GKI, akhirnya pemerintah Kota Bogor sempat membekukan SK tersebut karena pihak gereja dituding memalsukan tanda tangan dukungan dari warga.
Singkat cerita, pada tanggal 25 Desember 2013, Anita Hayatunnufus Wahid dan Inayah Wulandari Wahid, dua putri Gus Dur, hadir dalam kebaktian Natal yang digelar jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di depan Istana Negara. Mereka sengaja datang untuk memberikan dukungan kepada jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia Tambun agar dapat memperoleh kebebasan dan hak untuk beribadah di tempat yang layak.
Lalu, proses pembangunan gereja baru bisa dimulai pada akhir tahun 2021 di area Jalan KH Abdullah bin Nuh, Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, GKI Yasmin mulai dibangun dan menjadi penentu berakhirnya polemik tentang GKI Yasmin itu.
Hingga pada hari Minggu, 9 April 2023, pemerintah meresmikan GKI Yasmin. Hadir dalam peresmian tersebut antara lain ; Menko Polhukam Mahfud MD, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.