Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Status WTP Bisa Disuap Bupati Meranti, KPK Pertanyakan Pengawasan BPK

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyayangkan ketika status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang dikeluarkan oleh BPK ternyata masih diperjual belikan.

Dimana terakhir diketahui dilakukan oleh Bupati Meranti Muhammad Adil yang membayar miliaran rupiah demi meraih WTP untuk laporan keuangan daerahnya.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menegaskan, seharusnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa belajar dari kasus yang sudah ada dalam melakukan pengawasan.

“Tim itu di-review oleh supervisor, supervisor di-review lagi oleh Kepala perwakilan, dan ketika akan memberikan opini WTP pasti juga akan di-review lagi oleh anggota-anggota yang membawahi wilayah tersebut. Jadi ada review berjenjang sebetulnya,” kata Alexander dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (8/4).

Dengan terjadinya kasus seperti ini secara berulang, Alexander mencurigai ada sistem yang dibiarkan sengaja tidak berjalan demi meraih keuntungan.

“Ini pasti ada sesuatu yang nggak matching di situ. Tentu ini menjadi PR buat BPK untuk lebih memperkuat mekanisme review tadi dalam proses audit itu,” tegasnya.

Alexander kemudian mengingatkan agar pengawasan berjenjang bisa dilakukan maksimal atau makin banyak celah yang bisa dijadikan korupsi.

“Ada pengawasan berjenjang dan itu harus diperkuat di BPK, selain pengawasan oleh Inspektorat di BPK sendiri juga perlu ditingkatkan,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, KPK mengungkapkan bahwa Bupati Meranti Muhammad Adil ternyata sempat berusaha menyuap oknum di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkapkan, suap tersebut ditengarai demi meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan pemerintah kabupaten.

“Terkait dugaan pemberian suap pengkondisian pemeriksaan keuangan thun 2022 di Kantor Pemerintahan Kabupaten Kepualauan Meranti Provinsi Riau,” kata Alexander.

Alexander menjelaskan, dari kasus tersebut penyidik sempat mengamankan uang yang diduga untuk suap kepada pihak BPK.

“Di wilayah Pekanbaru, Tim mengamankan MFA dan ditemukan uang tunai Rp 1 Miliar yang adalah total uang yang diberikan MA untuk pengondisian pemeriksaan keuangan Pemkab Kepulauan Meranti,” jelasnya.

Kasus jual beli status WTP ini pun diketahui juga pernah dilakukan oleh mantan Bupati Bogor Ade Yasin pada beberapa waktu lalu.

Kemudian kasus serupa pernah dilakukan oleh auditor BPK di Jawa Barat dan BPK di Sulawesi Utara yang menjual status WTP tersebut.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Kapolri Puji Kekompakan TNI Polri Sukses Selamatkan Pilot Susi Air

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan rasa syukur atas suksesnya misi penyelamatan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens dari sanderaan KKB Papua.

Ngasiman Djoyonegoro Apresiasi Negara Sukses Bebaskan Pilot Susi Air

Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro memberikan apresiasi kepada Menhan Prabowo Subianto, TNI, dan Polri yang telah berhasil membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.

Kejagung Sukses Lelang Barang Rampasan Hingga Rp 13 Miliar

Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung berhasil melakukan proses lelang barang rampasan Skandal Pelabuhan atas nama terpidana Leslie Girianza Hermawan yang juga Direktur PT. Eldin Citra.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru