HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menuturkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia masih sebanyak 7 juta dari 146 juta angkatan kerja.
Dia menuturkan, bahwa jumlah tersebut terbilang cukup tinggi, mengingat jumlah angkatan kerja baru di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.
“Angkatan kerja kita 146 juta, yang menganggur sekitar 7 juta. Ini persoalan apalagi tiap tahun ada angkatan kerja baru,” kata Muhadjir sebagaimana dikutip Holopis.com dari laman resmi Kemenko PMK, Sabtu (13/10).
Setiap tahunnya, pemerintah harus menyediakan lapangan kerja bagi 3,8 juta tenaga kerja baru lulusan SMA, SMK, perguruan tinggi, ataupun politeknik.
Namun hal tersebut menjadi tantangan besar, mengingat investasi yang digadang-gadang akan memperluas lapangan kerja, justru lebih mengarah pada industri padat modal dan padat teknologi.
“Kita juga punya problem pindahan investasi dari satu daerah ke daerah lain. Alhasil ada beban daerah, banyak pengangguran di daerah yang ditinggalkan,” tukasnya.
Lebih lanjut, Muhadjir pun mengakui bahwa pengangguran di Indonesia merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Harus diakui pengangguran banyak dari SMK, bukan karena tidak bisa kerja tapi mental kerjanya tidak siap,” urai kata Muhadjir.
Menurutnya, nyata menanamkan nilai-nilai revolusi mental yakni menanamkan nilai-nilai etos kerja, gotong royong, dan integritas.
“Untuk itu saya ingin kajian-kajian mendalam, menanamkan nilai etos kerja, gotong royong, dan integritas,” tukasnya
