HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) angkat bicara perihal curhatan artis Soimah Pancawati terkait perlakuan tak menyenangkan yang diterimanya dari oknum petugas pajak.

Kemenkeu melalui Juru Bicaranya, Yustinus Prastowo menyampaikan, bahwa curhatan Soimah yang menyebut dihubungi petugas pajak merupakan konsekuensi Soimah sendiri yang ternyata belum melaporkan SPT di akhir Maret 2023 ini.

“Hingga detik ini pun meski Soimah terlambat menyampaikan SPT, KPP tidak mengirimkan teguran resmi, melainkan persuasi,” Yustinus dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (8/4).

Yustinus pun mengaku telah mendengarkan rekaman percakapan Soimah dan juga chat WA dengan petugas pajak. Setelahnya, pria yang juga Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) itu mengaku kagum dengan petugas pajak di KPP Bantul.

Sebab, petugas pajak sesuai dengan aturan yang berlaku mempunyai kewenangan untuk menagih SPT kepada wajib pajak, yang dalam hal ini Soimah. Namun petugas pajak tidak asal dalam menggunakan kewenangan tersebut.

Petugas pajak tersebut, kata Yustinus, justru mengingatkan dan bahkan menawarkan bantuan apabila Soimah merasa kesulitan dalam proses pelaporan SPT tersebut.

“Ternyata itu dianggap memperlakukan seperti maling, bajingan, atau koruptor,” tutur Yustinus.

Sebagaimana diberitakan Holopis.com sebelumnya, artis Soimah Pancawati bercerita tentang pengalaman tak menyenangkan yang diterimanya dari oknum petugas pajak.

Dia menyebut, bahwa para oknum petugas pajak tersebut melalukan penagihan pajak dengan tindakan yang seolah-olah mengejar dirinya bagaikan seorang bajingan atau koruptor.

“Jadi saya itu merasa diperlakukan seperti bajingan, seperti koruptor,” kata Soimah dalam sebuah podcast ‘Blakasuta’ yang ditayangkan di Youtube.

Soimah pun menyayangkan tindakan oknum petugas pajak yang terbilang semena-mena tersebut. Padahal, dirinya mengklaim selama ini taat bayar dan lapor pajak.

Dia pun mempersilakan jika ada yang mau mengecek seluruh hartanya agar tidak dikira terlibat dalam tindak poidana pencucian uang (TPPU).

“Saya itu kan kerja hasil dari jerih payah, proses yang panjang, keringat saya sendiri, bukan hasil maling, bukan hasil korupsi, kok saya diperlakukan seakan-akan saya ini bajingan, saya ini koruptor,” tukas Soimah.