HOLOPIS.COM, JAKARTA – PSSI buka suara menanggapi kerusuhan yang terjadi antara supporter PSIS Semarang dengan supporter PSS Sleman di pekan ke-32 Liga 1, Minggu (2/4) lalu. Zainudin Amali selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI turut mengakui bahwa penanganan masalah supporter bukan sesuatu yang mudah.
Seperti diketahui, bersitegang antar supporter PSIS vs PSS itu terjadi saat laga berlangsung hingga menyebabkan pertandingan ditunda. Hingga saat ini pun tak diketahui pasti apa penyebab kerusuhan tersebut terjadi.
Zainudin Amali pun sadar betul bahwa ada yang harus dibenahi dari sisi penanganan supporter, namun bukan lah sesuatu yang mudah diselesaikan begitu saja.
“Dalam UU Keolahragaan itu ada pasal soal supporter, makanya mereka mulai mau diorganisir, tadinya gak mau. Pelan-pelan lah, saya kan setelah lahir undang-undang, sudah kami undang supporter di Le Meridien (red-sarasehan supporter),” ucap Amali kepada Holopis.com, Selasa (4/4).
“Saat itu ditanggapi keras, mereka bilang ngapain sih pemerintah sibuk-sibuk urusan supporter. Mudah-mudahan lah pelan-pelan, pekerjaan banyak sekali tapi ada skala prioritasnya,” sambungnya,
Lanjutnya, Amali juga memastikan bahwa akan ada sanksi yang dijatuhkan dari hasil kerusuhan tersebut dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sebagai informasi tambahan, baru saja ramai mengenai kericuhan supporter PSIS dengan supporter PSS, kini sepak bola Indonesia kembali diributkan dengan kericuhan supporter lainnya.
Terjadi kerusuhan supporter juga saat laga Persib Bandung vs Persis Solo di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Selasa (4/4) kemarin.