HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aparat TNI mengakui bahwa mereka sempat terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang menyandera pilot Susi Air.
Kapuspen TNI, Laksda Kisdiyanto mengatakan, baku tembak tersebut berkaitan dengan operasi penyelamatan yang bertujuan menyelamatkan Capt Philip Mark Mehrtens dari sekapan KKB.
“Sejak awal disandera, TNI sudah menggelar operasi penyelamatan terhadap sandera,” kata Laksda Kisdiyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (2/4).
Kisdiyanto kemudian tidak menjelaskan detail mengenai lokasi dan waktu baku tembak antara aparat dengan KKB penyandera pilot Susi Air tersebut. Kisdiyanto hanya menjawab baku tembak terjadi ketika petugas patroli berpapasan dengan KKB.
“Pasukan TNI pada saat patroli bertemu dengan KST (bersenjata), sehingga terjadi tembak-menembak,” kilahnya.
Kisdiyanto kemudian mengklaim tidak ada anggota TNI yang menjadi korban dalam proses baku tembak dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya itu.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya menekankan, tugas utama yang saat ini hanya bisa dilakukan adalah sebatas persuasif agar KKB mau melepaskan Capt. Philips.
Terlebih, ketika pemerintah Selandia Baru meminta kondisi warga negara mereka tersebut bisa diselamatkan tanpa adanya pertumpahan darah.
“Kalau negosiasi ya dilaksanakan oleh Pak Bupati dengan tokoh-tokoh agama, tokoh tokoh masyarakat. Kita fasilitasi, usaha-usaha mereka kita fasilitasi,” kata Yudo.