HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengaku dibikin pusing dengan persoalan sejumlah orang yang menolak kedatangan timnas Israel dan berujung pada pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika menghadiri silahturahmi Ramadan PAN yang dihadiri seluruh ketua umum partai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan KKIR.
“Yang urusan bola ini memang, pusing saya dua minggu ini gara-gara bola, pusing. Betul,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (2/4).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyinggung upaya yang telah dilakukan pemerintah demi mendapatkan kepercayaan dari FIFA untuk menjadi tuan rumah ajang internasional tersebut.
“Karena apapun itu sudah, sulitnya sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah itu yang mengajukan bukan 1,2,3 negara, puluhan negara mengajukan. Dan kita juga ikut mengajukan lobi sana lobi sini menyampaikan apa kesiapan infrastruktur dan fasilitas fasilitas kita,” jelasnya.
“Akhirnya terakhir 3 negara dan kita dipilih,” sambungnya.
Selain menyiapkan infrastruktur, Jokowi juga mengingatkan bagaimana persiapan infrastruktur sudah dipersiapkan sedemikian rupa, termasuk komitmen dari setiap daerah.
“Kita menyiapkan 3 tahun, lapangannya dicek diperbaiki dicek lagi diperbaiki dicek lagi tidak semudah itu dan saat kita menandatangani country house garanti di situ sudah tercantum semuanya apa-apa yang harus kita komitmenkan dan kita tanda tangan. Kemudian juga provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan juga,” terangnya.
“City house komitmen tanda tangan tanda tangan ada semuanya,” tambahnya.
Jokowi kemudian menegaskan, dirinya saat ini sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan status tuan rumah, namun tidak berhasil.
“Tapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi. itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. Tapi aduh pusing pusing betul ngurusi bola itu, pusing,” tuturnya.
