HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki Sedek Huang tak mempermasalahkan adanya sentimen negatif yang dialamatkan kepadanya, khususnya terkait dengan animasi Puan Maharani dan tikus DPR di postingan Instagram akun @bemui_official.

Menurut Melki, animasi tersebut adalah bagian dari ekspresi kemarahan yang dirasakan oleh BEM UI terhadap pengesahan Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang saat sidang paripurna di DPR RI, Selasa (21/3) kemarin.

“Jadi ini visualisasi dan berbagai hal yang kami publikasikan itu menggambarkan seluruh kemarahan kita,” kata Melki dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (24/3).

Ia menilai bahwa dengan penetapan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang adalah bagian dari pengingkaran terhadap suara rakyat.

“Bahwa orang-orang yang di dalam (DPR) itu bukan lagi mewakili kita, tapi mewakili berbagai kepentingan-kepentingan yang jelas bukan kepentingan rakyat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ekspresi kemarahan dan kekecewaan itu ia utarakan dalam bentuk animasi yang menunjukkan bahwa banyak tikur di gedung DPR RI yang dipimpin oleh Puan Maharani itu.

“Sehingga tidak pantas lagi mereka menggunakan kata-kata Dewan Perwakilan Rakyat,” pungkasnya.

https://www.instagram.com/reel/CqE6SNVDYap/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

Terkait meme itu, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno memberikan nasihat kepada BEM UI agar tidak tergelincir di dalam karya kritik mereka sendiri.

Hal ini disampaikan Hendrawan pada hari Kamis (23/3) kemarin kepada wartawan di Jakarta.

Ia berharap agar esensi perjuangan BEM UI tidak bergeser ke hal-hal yang justru tidak substansial, yakni umpatan-umpatan semata.

“Saya ingatkan, jangan sampai gairah atau gelora gigih untuk membela suatu pendirian, tergelincir menjadi umpatan yang mendegradasi esensi tugas mereka,” ujar Hendrawan.