Terakhir, Habib Syakur juga menilai bahwa kasus Rp300 Triliun ini sangat rentan diseret ke wilayah politik praktis. Komponen kelompok tertentu yang tidak suka dengan pemerintahan saat ini bisa saja memanfaatkannya untuk kepentingan politis tertentu.
Oleh karena itu, ia pun meminta agar semua pihak mewaspadai adanya manuver buruk dan menjadikan skandal Rp300 triliun sebagai pintu masuk untuk mendiskreditkan pemerintahan yang sah.
“Tentu, ini akan dijadikan proyektul kebencian bagi kelompok yang tidak suka pemerintah, khususnya kaum pengasong khilafah itu. Mereka akan jadikan ini senjata, saya kira ini harus kita kawal agar tidak disalahgunakan,” pungkasnya.