HOLOPIS.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, I Wayan Koster nampaknya mulai geram dengan ulah warga negara asing (WNA) yang kerap melakukan pelanggaran di wilayah kepemimpinannya, khususnya WNA asal Rusia dan Ukraina.
Sebagai tindak lanjutnya, Koster meminta agar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) segera mencabut Visa on Arrival para turis asing yang berasal dari kedua negara tersebut.
Dia menegaskan, bahwa pihaknya telah mengirimkan surat terkait hal tersebut kepada Menkumham, Yasonna H. Laoly dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
“Saya sudah bersurat kepada Menteri Hukum dan HAM tembusan Menlu, untuk mencabut visa on arrival bagi warga Rusia dan Ukraina,” kata Koster dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Senin (13/3).
Koster menjelaskan, bahwa WNA asal kedua negara tersebut kerap kali melakukan pelanggaran, utamanya terkait izin tinggal. Banyak dari mereka yang menggunakan visa wisata, namun pada kenyataannya malah menetap di Bali.
“Kenapa 2 negara ini, karena sedang perang sehingga banyak yang datang ke Bali tidak hanya berwisata tapi bekerja,” kata Koster.
Koster pun menegaskan, bahwa permintaan pencabutan visa on arrival bukan untuk seluruh negara, melainkanhanya kepada kedua negara tersebut, yang selama ini banyak melakukan pelanggaran.
“Untuk negara lain tidak kami lakukan (pengajuan pencabutan visa on arrival) karena pelanggaranya tidak sebanyak yang dilakukan oleh warga asing kedua negara tersebut,” tambah Koster
Lebih lanjut, Politisi PDI Perjuangan itu juga menyinggung terkait kepemilikian KTP Denpasar oleh dua orang WNA. Dia mengatakan, bahwa hal tersebut sedang dalam penyelidikan lebih lanjut.
“Jangan-jangan ini ada rentetan yang panjang dan melibatkan banyak pihak, sehingga jika sekarang dideportasi informasi itu akan putus,” tandasnya.
