HOLOPIS.COM, NATUNA – Petugas gabungan sampai saat ini terus berupaya melakukan penanganan darurat pasca bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Kepala BNPB, Letjen Suharyanto mengatakan, hingga saat ini akses jalan masih terputus karena tertutup material longsoran. Adapun kendala utama yang dihadapi dalam proses pembukaan jalan tersebut adalah kondisi cuaca yang sangat dinamis, dan hujan masih kerap terjadi.

“PUPR akan membuka jalan itu paling lama dua hari. Yang longsor itu kan tertutup jalannya kurang lebih 150 meter ini akan diupayakan untuk dua hari sudah bisa tembus,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/3).

Suharyanto menjelaskan, setelah akses jalan sudah dapat terhubung, maka tiang-tiang listrik akan mulai dipasang dan dipulihkan kembali sehingga kebutuhan kelistrikan dapat kembali normal.

“Ada tujuh tiang yang roboh. Ini kalau jalannya sudah terbuka akan dipasang tiang-tiang tersebut,” imbuhnya.

Mengenai kebutuhan dasar pengungsi, Suharyanto mengklaim bahwa segala yang dibutuhkan warga di pengungsian sampai saat ini tidak ada masalah bahkan termasuk pemenuhan air bersih.

BNPB pun kembali mengirimkan bantuan dengan total 16 ton melalui jalur laut yang dipastikan akan segera dibagikan sesuai dengan hasil koordinasi yang dilakukan.

“Atas dasar koordinasi kemarin ini juga harus segera dibagikan ke masyarakat terdampak,” pungkasnya.

Berdasarkan data perkembangan pencarian, sudah ada 30 jenazah yang ditemukan dan sudah teridentifikasi. Sementara itu masih ada 24 warga yang masih dinyatakan hilang. Adapun jumlah warga pengungsi masih di angka 1.216 jiwa dan terbagi di empat titik lokasi.