HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mobil listrik dan mobil konvensional memiliki perbedaan yang cukup banyak terutama pada bagian mesin. Bahkan, pada ban yang digunakan juga memiliki spesifikasi yang berbeda.
“Tentu ada (perbedaannya) karena mobil listrik itu punya karakter sendiri. Dia kalau ngegas itu bisa spontan,” jelas Manager Product Marketing PT Gajah Tunggal Tbk, Eko Supriyatin dalam keterangan yang dikutip Holopis.com, Jumat (10/3).
Torsi yang dimiliki mobil listrik lebih instan, karena tidak pakai transmisi yang rumit. Tenaga mobil listrik, disalurkan langsung dari controller ke motor traksi atau dinamo listrik, ke roda mobil.
Penggunaan ban mobil listrik harus memiliki daya gulir lebih baik, apalagi dengan penggunaan baterai yang cukup berat. Kondisi tersebut, membuat pemilik mobil listrik tidak bisa memilih ban sembarangan.
“Kemudian karena dia pakai baterai kan. Baterai ini berat, kira-kira sampai 20 persen bobot kendaraan bertambah. Artinya ban itu harus punya daya gulir lebih baik lagi. Karena mobil elektrik itu kalau bannya berat dia akan boros (baterai) juga,” jelas Eko.
“Dengan baterai yang berat, maka ban itu harus lebih tahan menampung beban kendaraan tersebut. Ban harus memiliki traksi (cengkeraman) yang lebih bagus, karena kemampuan akselerasinya tinggi. lagi. Mobil listrik ini membutuhkan ban yang jauh lebih kompleks. Jadi kita tidak boleh main-main dalam membuat ban listrik,” sambungnya.
Dengan mulai banyaknya pengguna mobil listrik di Indonesia, PT Gajah Tunggal Tbk akan memberikan sebuah produk ban mobil listrik, dengan mulai mengembangkan ban khusus mobil listrik.
“(Ban) EV bisa (diluncurkan) tahun ini, bisa tahun depan. Kebetulan ada salah satu (APM) yang mengajak (kerja sama),” pungkas Eko.