HOLOPIS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kembali menegaskan bahwa netralitas TNI di Pemilu 2024 adalah harga mati dan tidak bisa ditawar kembali.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut itu pun menekankan potensi politik identitas yang masih sangat rawan terjadi harus diantisipasi oleh para anggota TNI.
“Menjelang Pemilu dan Pilkada serentak 2024, perlu diwaspadai munculnya politik identitas di masyarakat. Dalam menyikapi situasi ini, seluruh prajurit TNI hendaknya tetap netral dan tidak terseret polarisasi politik,” kata Yudo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (9/3).
Dengan potensi besar seperti itu, Yudo Margono kemudian mendorong kepada jajaran Polisi Militer (PM) untuk berperan aktif dalam melakukan pencegahan dan penindakan terhadap pelanggaran netralitas TNI.
“Polisi Militer dituntut untuk mampu melakukan pencegahan dan penindakan terhadap upaya-upaya yang tidak selaras dengan netralitas TNI, seperti penggunaan atribut partai oleh anggota TNI dan penggunaan fasilitas dinas oleh pihak yang tidak berhak,” tegasnya.
Yudo kemudian juga berpesan mengenai hal penting lainnya dalam menjaga netralitas TNI yakni lebih berhati-hati dalam memainkan media sosial menjelang Pemilu 2024.
“Tingginya penggunaan media sosial telah menimbulkan dampak negatif berupa beredarnya hoax dan informasi yang belum jelas kebenarannya. Media sosial telah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk berbagai macam tujuan dan kepentingan. Seperti pemanfaatan isu SARA, doktrin radikal, ujaran kebencian, kampanye hitam, penipuan online dan lain-lain,” pungkasnya.