Advertisement
Categories: Polhukam

Kemenkeu Ngaku Tak Tahu Ada Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu) mengaku belum mendapat informasi terkait transaksi mencurigakan di pusaran Kemenkeu, yang nilainya mencapai Rp300 triliun.

Irjen Kemenkeu, Awan Nurmawan Nuh memastikan, pihaknya akan mendalami perihal informasi yang diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

“Memang sampai saat ini kami belum, khususnya Inspektorat Jenderal ya, belum tahu. Tapi kami belum menerima informasi yang seperti apa. Nanti akan kami cek,” kata Awan dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Rabu (8/3).

Lebih lanjut, Awan juga merespons mengenai transaksi tak biasa yang disebut sudah diendus sejak lama oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dia pun menduga tersebut dilaporkan PPATK ke aparat penegak hukum dalam bentuk Laporan Hasil Akhir atau LHA.

“Jadi pertama, terkait dengan informasi dari PPATK itu sebenarnya ada dua, satu yang sifatnya informasi, satu yang sifatnya LHA, laporan hasil analisis. LHA ini biasanya diserahkan kepada aparat penegak hukum,” katanya.

Dengan kata lain, lanjutnya, Itjen Kemenkeu hanya mendapatkan informasi. Sedangkan untuk mendapat informasi tersebut, Itjen Kemenkeu harus proaktif ke PPATK ataupun sebaliknya.

Awan pun mengakui, bahwa pihaknya pernah mendapat informasi dari PPATK, dimana terdapat nama Rafael dalam informasi tersebut.

Adapun informasi tersebut didapatkan pihaknya pada tahun 2019 lalu, saat tengah mengusut kasus yang melibatkan sejumlah pegawainya di Ditjen Pajak.

Diberitakan Holopis.com sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD mengungkap adanya transaksi mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu.

“Saya sudah dapat laporan terbaru tadi pagi, malah ada pergerakan mencurigakan senilai Rp300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan,” kata Mahfud.

Dikatakannya, transaksi mencurigakan itu sebagian besar berasal dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu.

Temuan itu, kata Mahfud, telah dilaporkan kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana.

“Hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp300 triliun. Itu harus dilacak, dan saya sudah sampaikan ke Bu Sri Mulyani (Menkeu), PPATK juga sudah menyampaikan,” tukas Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang itu.

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Oknum PPNS Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Dilaporkan WNA India ke Komnas HAM

Oknum Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada kantor pelayanan utama Bea dan Cukai tipe C…

5 menit ago

Squid Game 2 Akhirnya Tayang, Ini Sinopsis dan Link Nonton

Serial populer asal Korea Selatan Squid Game akhirnya tayang di layanan streaming Netflix setelah ditunggu…

20 menit ago

Cole Palmer Ukir Rekor Baru Bersama Chelsea, Begini

Cole Palmer terus menorehkan kesuksesan bersama Chelsea, kali ini rekor baru pun ia ukir dengan…

35 menit ago

Viral! Gerombolan Sapi Seruduk Motor dan Mobil di Makassar, Ini Penyebabnya

Kawanan sapi seruduk sejumlah kendaraan di kawasan Antang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akibatnya sejumlah motor…

50 menit ago

Jurus Sri Mulyani Keluarkan RI dari Kelompok Negara Ekonomi Rapuh

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan strategi kunci yang berhasil mengeluarkan Indonesia dari kelompok…

1 jam ago

Indonesia Dapat Restu Gabung Mitra BRICS

Indonesia kini menjadi salah satu negara yang mendapatkan persetujuan untuk bergabung sebagai mitra blok ekonomi…

1 jam ago