HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengakui bahwa tenaga kedokteran di Indonesia terbilang masih sangat kurang untuk bidang kekhususan hingga menyebabkan banyak masyarakat memilih berobat di luar negeri.
Jokowi kemudian mengungkapkan, dirinya memerintahkan Mendikbud Nadiem Makariem untuk melakukan perbaikan di setiap sekolah kedokteran demi memperbanyak tenaga dokter di Indonesia.
“Saya minta juga tadi ke pak Menkes dan saya juga akan sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan,” kata Jokowi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (6/3).
“Sehingga masyarakat kita betul betul semua yang sakit bisa tertangani,” tambahnya.
Di sisi lain, mantan Wali Kota Solo itu kemudian malah mengakui sebenarnya masih ada kekurangan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia ketimbang yang ada di luar negeri.
Memang problemnya kita masih punya problem dalam negeri, dokter spesialinya masih kurang atau dokter yang sub spesialis masih sangat kurang. Saya sudah bisikin tadi pak Menkes ini harus diurus. Alkes dan ruang fisik sudah banyak yang bagus, tapi juga masih banyak yang belum bagus,” sambungnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun kemudian hanya bisa meminta para anak buahnya untuk segera memperbaiki persoalan tersebut demi mengembalikan devisa yang terus hilang setiap tahunnya dari bisnis rumah sakit.
“Itu yang harus diperbaiki sehingga pelayanan rumah sakit kepada masyrakat menjadi semakin baik,” pungkasnya.