HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pemukiman penduduk di Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, menjadi kawasan terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, karena lokasinya yang berdekatan.
Imbas dari peristiwa kebakaran hebat yang terjadi pada kemarin malam tersebut, jejak poltik mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Tanah Merah pun menjadi sorotan publik.
Diketahui, jejak politik Anies di kawasan berbahaya tersebut bermula saat masa kampanyenya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 lalu. Kala itu, Anies berjanji akan memperjuangkan hak warga Tanah Merah mendapat sertifikat tanah.
Padahal Gubernur DKI saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, telah mengingatkan Anies dan tim kampanyenya untuk berhati-hati dengan janji tersebut. Sebab, pemukiman Tanah Merah tersebut merupakan kawasan berbahaya.
Namun peringatan Ahok itu nampaknya tak digubris oleh Anies. Karena pada tahun 2021, Anies yang seharusnya melarang warga untuk tinggal di kawasan tersebut, justru memberikan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada warga Kampung Tanah Merah.
Menurut Anies, IMB ini menjadi jalan tengah kepada warga agar dapat memenuhi kebutuhan dasar. Seperti listrik dan saluran air bersih.
“Ini jalan tengah yang kita ambil untuk menyelesaikan masalah bangunan yang status legalnya belum tuntas. Tapi faktanya warga sudah puluhan tahun di sini. Mereka butuh pelayanan listrik dan air dengan benar. Itu harus ada IMB,” kata Anies pada tanggal 16 Oktober 2021 lalu.
Kala itu, hanya berpesan kepada warga Kampung Tanah Merah untuk menjaga lingkungan tempat tinggal mereka.
“Kita semua harus memastikan lingkungan bersih, rapi, sehat. Kampungnya hidup, kumuhnya hilang. Jangan sampai kampungnya yang hilang, tapi kumuhnya yang dihilangkan,” ujar Anies.
Sebagaimana diketahui, kondisi di pemukiman Tanah Merah kini hangus akibat kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam kemarin.
Sejauh ini korban tewas akibat peristiwa tersebut berjumlah 16 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2 korban tewas telah berhasil teridentifikasi.
Adapun dugaan awal dari peristiwa tersebut, yakni adanya gangguan teknis pada saat proses pengisian BBM Pertamax di Depo tersebut.