HOLOPIS.COM, KUTAI KARTANEGARA – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai menjadi motor penggerak ekonomi, termasuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Hal ini disampaikan oleh tenaga pendamping Sertifikasi Halal, Zakaria Ahmad Busro. Ia mengatakan, bahwa pembangunan IKN digadang-gadang bisa meningkatkan kualitas produk UMKM, sebab sektor UMKM di kawasan penyangga IKN akan mengalami perkembangan pesat seiring dengan gencarnya pembangunan infrastruktur.

Apalagi tahun ini, pemerintah pusat akan mendatangkan belasan ribu tenaga kerja. Hal ini tentunya berdampak terhadap perekonomian UMKM lokal.

“UMKM Kukar harus meningkatkan kualitas produk yang berdaya saing, karena pangsa pasar IKN butuh produk yang berkualitas dan aman di konsumsi,” kata Zakaria dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Kamis (2/3/2023).

Sebagai pelaku usaha, Zakaria juga mengingatkan kepada seluruh pelaku UMKM di Kutai Kartanegara untuk melengkapi perizinan usaha. Karena, produk makanan dan minuman kemasan yang diproduksi UMKM tidak bisa menembus toko ritel apabila tidak dilengkapi izin usaha, sertifikat halal maupun BPOM.

Menurutnya, pelaku UMKM Kutai Kartanegara masih memiliki waktu hingga 2024 untuk memenuhi kelengkapan perizinan usaha.

Zakaria mengungkapkan, ada sejumlah keuntungan apabila UMKM mempunyai izin usaha lengkap dan bersertifikasi halal.

Di antaranya, produk UMKM tersebut bisa mengikuti tender atau proyek yang dilelang oleh lembaga pemerintahan.

Untuk mempermudah kepengurusan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal(BPJPH) bahkan telah memberikan ruang sertifikasi halal gratis bagi pelaku UMKM.

“Konsumen lebih percaya terhadap produk yang memiliki kelengkapan administrasi kualitas produk, dari pada yang tidak miliki. Kesempatan ini harus dimanfaatkan,” ungkapnya.