HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Unang Sunarno mengimbau kepada seluruh elemen organisasi kepemudaan, kemahasiswaan, buruh dan lain-lain untuk melakukan konsolidasi nasional aliansi Protes Rakyat Indonesia.

Target utamanya adalah untuk mempersiapkan aksi besar-besaran lagi di depan gedung DPR RI, untuk memberikan tekanan sosial kepada pemerintah dan DPR untuk menganulir Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

“Kita akan lakukan konsolidasi dan siapkan aksi yang lebih besar lagi, sampaikan apa yang harus kita sampaikan pada masyarakat,” kata Sunarno dalam orasi penutupnya seperti dikutip Holopis.com di depan gedung DPR RI, Selasa (28/2) kemarin.

Aksi lanjutannya adalah pada hari Selasa, 14 Maret 2023, atau bertepatan dengan agenda sidang lanjutan DPR RI pasca reses.

“Semua struktur konfederasi dan federasi serta cabang-cabang di wilayah-wilayah dan mahasiswa, serta semua organisasi, siapkan konsolidasikan untuk persiapkan aksi besar besar 14 Maret,” serunya.

Dalam kesempatan aksi itu, Sunarno juga menyatakan alasan mengapa pihaknya menolak Perppu Cipta Kerja dan menjadikannya sebagai Undang-Undang. Sebab kata dia, regulasi tersebut cenderung memberikan karpet merah kepada pengusaha dan investor, dengan mengabaikan hak-hak dasar buruh.

“Alasan kenapa kita tolak Perppu Cipta Kerja, karena kebijakan-kebijakannya lebih berpihak kepada investor dan kapitalis,” tegasnya.

Ia juga mengaku sangat kecewa, sekalipun Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sudah dinyatakan inkonstitusional bersyarat, namun semua produk regulasi turunan UU tersebut justru dipedomani dan diberlakukan di perusahaan-perusahaan.

“Omnibus Law Cipta Kerja sekalipun dinyatakan oleh MK inkonstitusional bersyarat, faktanya sudah berlaku di semua lini dan sektor. Buruh saat berunding, kita dengar bahwa kebijakannya sudah diberlakukan cipta kerja,” terangnya.

Oleh sebab itu, Sunarno pun menyerukan bahwa sikap perlawanan masyarakat terhadap Perppu Cipta Kerja akan dimaksimalkan lagi.

“Tentu kita akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi. Tentu dengan persiapan yang lebih matang lagi,” pungkasnya.