HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta Divisi Propam Polri untuk turut mengusut, sekaligus mengevaluasi pola penanganan yang dilakukan pihaknya dalam peristiwa kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan.
“Tim dari Propam saya minta langsung Kabid Propam untuk langsung melakukan evaluasi secara menyeluruh pola penanganan yang saat itu di lapangan,” kata Fakhiri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/2).
“Supaya ini bisa menjadi bahan yang nanti akan saya evaluasi apakah memang akan menilai beberapa pejabat yang hadir dalam penanganan itu sehingga kami tidak mau lagi ke depan akan berdampak seperti itu (banyak korban jiwa),” katanya.
Mathius pun meminta anggotanya yang di lapangan dapat menyelesaikan persoalan dengan cara membaca situasi secara tepat. Meski begitu, Fakhiri mengakui bahwa hal itu tak mudah mengingat kondisi di lapangan yang terus terjadi provokasi.
“Saya sudah berpesan kepada anggota untuk lebih lagi soft dan tenang dalam menghadapi masyarakat yang mungkin lagi marah,” tuturnya.
Diberitakan Holopis.com sebelumnya, terjadi peristiwa kerusuhan di Kampung Sapalek, Kota Wamena, Kaupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, pada Kamis (23/2) lalu.
Diduga, penyebab kerusuhan tersebut terjadi karena beredarnya hoaks tentang adanya penculikan anak di bawah umur, yang ditambah dengan provokasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Setidaknya, sebanyak 10 orang tewas dalam peristiwa tersebut, serta 41 orang termasuk 18 aparat keamanan mengalami luka-luka. Tak hanya itu, sebanyak 15 bangunan pun ikut hangus terbakar dalam peristiwa tersebut.