HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan adanya ketidaksesuaian profil kekayaan dari Rafael Alun Trisambodo.
Deputi Pencegahan KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, dari penelusuran awal mereka melihat ayah dari tersangka penganiayaan Mario Dandy Satriyo tersebut memiliki harta yang tidak wajar dengan jabatannya saat ini.
“Jadi kalau kasus yang pejabat pajak ini, kita bilang profilnya nggak match, dia eselon III dan kalau di announcement dilihat detail isinya gitu kan banyaknya aset ya, aset diem,” kata Pahala dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (24/2).
Sebagai langkah awal, saat ini pihak KPK pun menurut Pahala sudah bergerak ke BPN maupun bursa saham untuk menelusuri aset Rafael Alun.
“Nah kita belum lihat lagi secara detail atau belum periksa sebenarnya yang pertama, apakah masih ada lagi aset yang lain. Kalau orang yang hobi aset biasanya ada aset lain dan kita mau cek ke BPN, baik nama dia, nama anak istri atau mungkin di atas namakan orang lain di kartu keluarganya,” terangnya.
“Kita ke bursa efek kali-kali dia punya saham atau obligasi atau apa pun yang tidak dilapor,” sambungnya.
Tak hanya itu, kata Pahala, KPK juga akan mencari tahu asal muasal harta Rafael apakah dari warisan atau hibah tanpa akta. Bila harta itu berasal dari hibah tanpa akta, KPK akan mengklarifikasinya juga.
“Yang kedua, yang ada ini asalnya dari mana, kalau warisan kita agak tenang kalau kita cek bahwa memang aslinya orang tuanya punya harta banyak misalnya gitu. Tapi kalau dia bilang hibah tidak pakai akta, itu sudah pasti kita undang. Jadi kalau ntar kita undang ada dua yang belum dilapor, sama yang akta tidak pakai hibah dari siapa nih hubungannya apa,” pungkasnya.