HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi mempertanyakan konsep pemerintahan ala Khilafah yang tengah diperjuangkan oleh para simpatisan Hizbut Tahrir, termasuk Guru Besar sekaligus dosen tetap di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Prof Suteki

“Ijin bertanya pak Suteki; Khilafah model apa yang mau dipakai, Siapa yang menentukan dewan Syuro? Inggris kah?. (Khilafah) ‘ajaran Islam’ versi yang mana, hampir semua negara Islam melarang HT,” kata Islah dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (11/2).

Tokoh asal Bangkalan Madura ini menilai bahwa hanya kelompok khawarij saja yang akan menganggap bahwa Khilafah adalah aqidah. Padahal menurutnya, Khilafah yang selalu didengung-dengungkan masih sebatas fiqih, sehingga ada opsi untuk tidak selalu digunakan dalam menjalankan amaliyah agama.

“Hanya khas khawarij yang menganggap Khilafah itu aqidah. Khilafah itu fiqih pak profesor,” ujarnya.

Kemudian, Islah Bahrawi pun menyatakan bahwa keberadaan Prof Suteki di Universitas Diponegoro Semarang itu membuatnya tak sudi menyekolahkan anak-anaknya di kampus tersebut.

“Karena satu orang ini, anak saya tidak ada satupun yang saya perbolehkan ke Undip,” ujarnya.

Bahkan ia pun membuat tantangan terbuka kepada Prof Suteki dan semua pendukung Khilafah untuk memperdebatkan konsep Khilafah.

“Ini tantangan terbuka kepada siapa pun yang merasa Khilafah itu buatan Allah dan bagian dari akidah, mari diskusi dengan saya: live streaming via platform apa pun. Tolong retweet dan tag pentolan-pentolan HTI ya,” tandasnya.