HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indonesia telah memberangkatkan tim penyelamat khusus, yakni Indonesia Search and Rescue (INASAR) ke Turki untuk membantu proses evakuasi korban terdampak gempa.

Kabasarnas, Marsdya TNI Henri Alfiandi melepas tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) yang akan dikerahkan ke Turki di Lapangan Basarnas Jl Angkasa Blok B. 15 Kav. 2-3 Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/2) sekitar pukul 14.00 WIB.

Tim INASAR yang diberangkatkan itu sendiri berjumlah sebanyak 47 orang, yang terdiri dari 42 anggota Basarnas, 4 anggota K-9 Polri, dan 1 anggota medis dari RS Cipto Mangunkusumo.

“Saudara-saudara mendapat tugas untuk membantu operasi SAR. Saya minta, laksanakan tugas ini dengan penuh dedikasi. Kerahkan semua kemampuan yang kalian miliki dan jaga nama baik bangsa dan negara yang kita cintai ini,” ucap Henri, sebagaimana informasi yang diterima Holopis.com, Sabtu (11/2).

Diketahui, 47 orang yang diberangkatkan tersebut telah lulus dalam penilaian International Search and Rescue Advisory Group atau INSARAG Eksternal Clasification (IEC) sebagai tim urban SAR medium class.

Sehingga, mereka telah bersertifikat internasional dan kapabel untuk bisa memberikan bantuan di bidang SAR di negara lain yang membutuhkan bantuan Urban SAR (USAR).

Tim INASAR
Tim INASAR menjelang keberangkatan, pada Jumat (10/2). [Foto : Ist]
Ada pun Tim INASAR membawa berbagai peralatan urban SAR seperti peralatan ekstrikasi, search cam, dan sejenisnya.

Sebagai informasi, gempa dengan magnitude 7,8 mengguncang negara Distrik Pazarcik Provinsi Kahramanras, Turki pada hari Senin (6/2/2023). Gempa yang terjadi malam hari itu berdampak di 10 provinsi, yaitu Matalya, Hatay, Kahramanras, Adiyaman. Osmaniye, Diyarbakir, Sanliurfa, Gaziantep, Kilis, dan Adana.

Gempa tersebut mengakibatkan belasan ribu orang meninggal dunia dan puluhan ribu mengalami luka-luka. Kawasan terparah berada di Adana, Gaziantep, dan Kahramanras.