HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengakui bahwa pemerintahnya kebobolan dalam melakukan penanggulangan gempa yang telah menewaskan ribuan warganya.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7.8 magnitudo tersebut telah meratakan ribuan gedung dan membuat banyak korban yang masih berusaha diselamatkan.
Recep pun mengakui memang ada kekurangan saat melakukan penyelamatan. Namun bencana tersebut adalah sesuatu yang tidak mungkin diberikan kesiapan sepenuhnya.
“Tentu ada kekurangannya. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin benar-benar siap untuk bencana seperti ini,” kata Erdogan, dikutip Holopis.com, Kamis (9/2)
Video-video yang menunjukkan proses penyelamatan dramatis pun tersebar di media sosial. Para penyelamat berusaha menarik anak-anak hingga orang dewasa yang tertimbun reruntuhan.
https://www.instagram.com/p/CoZbdn9DRzl/?hl=en
Namun, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Gheberyesus mengatakan bahwa waktu terus berjalan dan akan segera habis untuk bisa menyelamatkan para korban luka dan mereka yang masih terperangkap di reruntuhan gedung.
Sebagai informasi, saat ini korban gempa yang mengenai perbatasan Turki dan Suriah sudah memakan korban jiwa sebanyak lebih dari 15.000 orang.