HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), Ali Mahsun Atmo mendorong agar Presiden Joko Widodo memperhatikan betul persoalan ekonomi kelas menengah ke bawah, khususnya para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Karena ekonomi rakyat atau 65,4 juta usaha mikro kecil dan menengah, tulang punggung utama mata pencaharian ekonomi ratusan juta penduduk Indonesia, 99,6 % dari total unit usaha di negeri ini,” kata Ali Mahsun dalam keterangannya kepada Holopis.com, Sabtu (4/2).
Persoalan yang saat ini dihadapi oleh UMKM khususnya pasca pandemi Covid-19 adalah akses pembiayaan dan modal usaha. Ia harap pemerintah pusat memberikan kelonggaran akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar geliat usaha UMKM bisa semakin meningkat.
“Presiden Jokowi harus mempermudah akses KUR dengan perlonggar persyaratan bagi pelaku ekonomi rakyat. Juga harus perbesar alokasi untuk KUR Ultramikro dan Mikro Tanpa Agunan. Dengan demikian plafon KUR sebesar Rp460 triliun dengan bunga disubsidi APBN bisa jadi darah segar bagi ekonomi rakyat,” ujarnya.
Pun demikian, ia juga meminta agar penyaluran dana KUR tersebut tetap dikawal dengan ketat, sehingga tidak terjadi penyelewengan di lapangan.
“Tentunya penyalurannya harus efektif serta dikawal ketat cegah terjadi penyalahgunaan,” tegasnya.
Pria yang juga sebagai Ketua Umum KERIS (Komite Ekonomi Rakyat Indonesia) ini pun meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat tajam jika UMKM bisa kembali tumbuh subur.
Oleh sebab itu, ia juga berpesan kepada seluruh konstituennya untuk saling bergotong-royong dan bersinergi dengan semua stakeholders yang ada, agar sektor ekonomi mikro di dalam negeri tetap stabil.
“Kepada seluruh pimpinan organisasi usaha dan ekonomi, organisasi petani, nelayan, pedagang, home industry, pegiat seni dan budaya, ojek, sopir becak, pemulung dan lainnya untuk makin fokus, kerja keras dan cerdas, serta lakukan sinergi, kolaborasi dan gotong royong satu dengan lainnya. Juga dengan pemerintah dan swasta guna maksimalkan segala potensi dan sumber daya ekonomi yang ada,” tuturnya.