HOLOPIS.COM, MANADO – Bencana hidrometeorologi basah, banjir dan longsor, melanda pemukiman warga yang ada di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir tersebut menyebabkan satu warga meninggal dunia dan puluhan keluarga terdampak kejadian tersebut.

“Seorang warga meninggal akibat bencana banjir yang terjadi di Kota Manado,” kata Abdul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (27/1).

Banjir pun diperparah ketika debit air Sungai Tondano meluap. Banjir di beberapa titik tidak dapat dihindari sehingga puluhan rumah terendam dengan tinggi muka air 80 hingga 300 cm. Wilayah yang terendam banjir terjadi di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Paal Dua, Tuminting, Sario, Wenang dan Singkil.

Sementara itu, tanah longsor melanda enam wilayah kecamatan. Titik-tiitk longsor teridentifikasi di Kecamatan Paal Dua, Singkil, Tikala, Bunaken, Wanea dan Tuminting.

“Meskipun BPBD telah mendata keluarga terdampak, belum ada informasi mengenai pos pengungsian yang diaktifkan,” imbuhnya.

Abdul pun mengungkapkan, saat ini data sementara sebanyak 33 unit rumah warga terdampak tanah longsor, namun belum diketahui tingkat kerusakan. Data kebutuhan sementara yang sangat diperlukan warga terdampak, antara lain matras, selimut, pakaian dan makanan siap saji.