HOLOPIS.COM, JAKARTA – Putri Candrawathi mengakui hanya bisa menahan kesal akibat tudingan kebohongan atas cerita pelecehan seksual yang dituduhkan kepada Yosua.
Dalam pembacaan nota pembelaannya, istri dari Ferdy Sambo itu juga melihat banyak ejekan di media sosial yang kerap menyebutnya sebagai perempuan tua yang mengada-ada.
“Sementara di berbagai media dan pemberitaan saya dituduh berdusta dan mendramatisir situasi. Tidak berhenti di situ saja, saya dituding sebagai perempuan tua yang mengada-ada. Semua kesalahan diarahkan kepada saya tanpa saya bisa melawan,” kata Putri dalam pledoinya yang dikutip Holopis.com, Rabu (25/1).
Putri kemudian juga kesal ketika apa saja yang dilakukannya selalu dianggap salah oleh masyarakat baik saat dirinya sembunyi maupun saat dirinya sudah dijadikan tersangka.
“Ketika saya memilih untuk diam, publik mendesak saya untuk muncul dan bicara. Namun, ketika saya bicara, kembali muncul komentar dari para pengamat yang tidak pernah mengetahui kejadian sebenarnya namun berkomentar bahwa saya bukan korban kekerasan seksual, karena masih sanggup bicara,” terangnya.
“Apa pun yang saya lakukan menjadi salah di mata mereka,” sambungnya.
Putri kemudian kembali bersikeras bahwa dirinya masih sebagai korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh Yosua. Dia pun mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh mantan ajudannya tersebut membuatnya sangat trauma.
“Saya tidak mengerti, mengapa ini harus terjadi pada saya tepat di hari pernikahan kami yang ke-22. Yosua melakukan perbuatan keji terhadap saya. Dia melakukan kekerasan seksual penganiayaan dan mengancam bukan hanya bagi saya dan juga bagi orang-orang yang saya cintai jika ada orang yang lain mengetahui apa yang ia lakukan,” pungkasnya.