Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizTak Terima DIY Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Pemda Tuding Laporan BPS...

Tak Terima DIY Jadi Provinsi Termiskin di Jawa, Pemda Tuding Laporan BPS Anomali

HOLOPIS.COM, YOGYAKARTA – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) nampaknya tak terima dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut Yogyakarta sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa.

“Mohon diingat, ini adalah statistik, soal angka. Bisa dilihat pada angka-angka yang lain. Walaupun sering kontrakdiksi, yang disebut dengan paradoks atau anomali,” kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Beny Suharsono dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (23/1).

Beny lantas mengingatkan, bahwa data mengenai angka kemiskinan tentu tidak bisa lepas dari indikator kesejahteraan masyarakat lainnya, seperti Angka Harapan Hidup (AHH), Indeks Kebahagiaan (IP), Harapan Lama Sekolah (HLS), dan Indeks Kesejahteraan Sosial (IKS), serta beberapa indeks kemajuan daerah lainnya,

Dia menegaskan, bahwa secara statistik angka kemiskinan menjadi yang terendah di Pulau Jawa. Namun data Indikator lainnya menunjukkan Yogyakarta masih menjadi peringkat tertinggi se-Indonesia.

Beny membeberkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi DIY sendiri sebesar 80,64 pada tahun 2022. Angka tersebut masuk dalam kategori sangat tinggi dan tercatat sebagai yang tertinggi kedua setelah DKI Jakarta.

Adapun IPM dapat dikatakan sebagai indikator yang menggambarkan kualitas hidup manusia dan mencakup sejumlah indikator, diantaranya yakni kesehatan yang diukur melalui AHH yang mencapai 75,08 tahun atau tertinggi di Indonesia.

“Indeks kebahagiaan, itu terkait dengan kesehatan. Itu menunjukkan usia harapan hidupnya terpanjang. Ambil contoh Kulon Progo, kemiskinannya mendekati angka 18 persen tapi usia harapan hidupnya kalau dibanding kabupaten/kota se-DIY paling tinggi, se-Indonesia. Kan jadi aneh,” katanya.

“Apa saya akan berlindung ‘nggak apa-apa saya miskin, tapi usianya panjang’ kan nggak, Itu kan berarti memang ada indikator yang memang harus dikhususkan. Yogya itu khasnya di mana? Kan lalu tidak bisa digeneralisasi kalau mau fair,” sambungnya.

Kemudian Indikator IPM lain yaitu pendidikan yang dilihat dari harapan lama sekolah juga tertinggi se-Tanah Air, yaitu di angka 15,65 tahun. Tak hanya itu, indikator ekonomi yang ditinjau berdasarkan data pengeluaran per kapita pun mengekor DKI Jakarta, yakni sebesar 14,48 juta.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
[adrotate banner="1"]

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Teknologi Makin Canggih, Jokowi Ingatkan 85 Pekerjaan Bakal Hilang Tahun Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang pada tahun 2025, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berakhir Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (20/9).

PT MRT Jakarta Raih Penghargaan Industry Award di Dubai

PT MRT Jakarta (Perseroda) meraih penghargaan pemenang “Industry Award” 2024 untuk region Eropa, Timur Tengah, Afrika/Asia Pasifik/Amerika.

Dorong Transformasi Perpajakan, Sri Mulyani Teken MLI STTR

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bersama dengan pimpinan dari 42 negara atau yurisdiksi lain telah resmi menandatangani Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR).