HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin memberikan nasehat kepada Partai Ummat agar menghormati perbedaan politik dan tetap ikut merawat suasana sosial masyarakat adem tentram.
Hal ini disampaikan untuk memberikan respons atas pembentangan bendera Partai Ummat di dalam Masjid Agung Attaqwa, Kota Cirebon, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu.
“Dalam keutuhan jamaah tidak baik, dan kemudian juga aturan (Pemilu) tidak membolehkan,” kata kiai Maruf dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/1).
Kemudian, mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengingatkan bahwa referensi politik setiap jamaah masjid tentu bisa berbeda-beda. Sehingga sangat tidak elok jika ada partai politik tertentu yang mencoba menghegemoni di dalam masjid.
“Masjid itu kan jamaahnya, aspirasi politiknya belum tentu satu, kan. Kalau nanti saru partai kemudian terjadi partai lain datang lagi, atau jamaahnya kemudian berantakan, bubar, itu tidak maslahat,” tuturnya.
Sekedar diketahui Sobat Holopis, bahwa pada tanggal 1 Januari 2023 lalu, sejumlah orang simpatisan dan pengurus Partai Ummat di Kota Cirebon melakukan sujur syukur atas loloskan partai mereka sebagai partai politik peserta Pemilu 2024, sekaligus mendapatkan nomor urut 24.
Usai melakukan sujur syukur, mereka langsung membentangkan bendera dengan logo Partai Ummat sebanyak 2 (dua) buah sembari berswafoto.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Cirebon, Mohamad Joharudin mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait dengan kegiatan tersebut.
“Kami sudah menerima keterangan dari pengurus Partai Ummat terkait pengibaran bendera partai di dalam Masjid At Taqwa,” kata Joharudin, Kamis (5/).
Hanya saja ia menyebut bahwa berdasarkan klarifikasi dari pengurus Partai Ummat, pengibaran bendera tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu, namun merupakan aksi spontanitas semata, ketika itu pengurus sedang mengadakan pertemuan dan melakukan sujud syukur setelah partai tersebut dinyatakan lulus verifikasi oleh KPU.